> >

Rusia Serang Pelabuhan Penting di Odesa, Termasuk Fasilitas Minyak dan Gandum

Kompas dunia | 20 Juli 2023, 00:00 WIB
Rusia melepaskan serangan drone dan rudal yang intens pada Rabu malam, merusak infrastruktur pelabuhan penting di selatan Ukraina, termasuk terminal gandum dan minyak, dan melukai setidaknya 12 orang, kata pejabat Ukraina. Serangan itu melumpuhkan sebagian besar fasilitas ekspor gandum di Odesa dan Chornomorsk dan menghancurkan 60.000 ton gandum. (Sumber: Nation Thailand)

KIEV, KOMPAS.TV - Rusia luncurkan serangan drone dan rudal hari Rabu. Serangan ini merusak infrastruktur pelabuhan penting di selatan Ukraina, termasuk terminal gandum dan minyak, serta melukai setidaknya 12 orang.

Dikutip Associated Press, Rabu (19/7/2023), Kementerian Pertanian Ukraina mengungkapkan, serangan itu melumpuhkan sebagian besar fasilitas ekspor gandum di Odesa dan Chornomorsk, dan menghancurkan 60.000 ton gandum.

Serangan ini terjadi beberapa hari setelah Presiden Vladimir Putin menarik Rusia keluar dari partisipasinya dalam Inisiatif Gandum Laut Hitam, sebuah perjanjian perang yang memungkinkan ekspor Ukraina mencapai banyak negara.

Serangan ini juga menyusul janji Putin untuk membalas Kiev atas serangan hari Senin terhadap Jembatan Kerch, fasilitas penting yang menghubungkan Rusia dengan Semenanjung Krim, yang dianeksasi secara ilegal oleh Kremlin pada tahun 2014.

Kementerian Pertanian, dengan mengutip para ahli, memperkirakan akan membutuhkan waktu satu tahun untuk memulihkan fasilitas yang rusak. Gandum yang hancur seharusnya telah dimuat ke dalam kapal dan dikirim melalui koridor gandum dua bulan yang lalu, demikian pernyataan tersebut.

"Jika kami tidak dapat mengekspor makanan, penduduk negara-negara termiskin akan berada di ambang kelangsungan hidup!" kata Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solskyi.

Baca Juga: Rusia Hajar Odesa dengan Drone dan Rudal Jelajah usai Serangan di Krimea, Kiev Klaim Semua Gagal

Rusia melepaskan serangan drone dan rudal yang intens pada Rabu malam, merusak infrastruktur pelabuhan penting di selatan Ukraina, termasuk terminal gandum dan minyak, dan melukai setidaknya 12 orang, kata pejabat Ukraina, Serangan itu melumpuhkan sebagian besar fasilitas ekspor gandum di Odesa dan Chornomorsk dan menghancurkan 60.000 ton gandum. (Sumber: Kiev Independent)

"Harga gandum akan meningkat, dan tidak semua negara akan mampu membeli produk pertanian, yang berarti harga makanan akan meningkat secara signifikan: tepung, sereal, daging," kata Solskyi.

Harga gandum naik lebih dari 2,5% pada Selasa dan lebih dari 3% pada Rabu akibat serangan Rusia di Odesa, yang merupakan pusat penting untuk ekspor gandum, menunjukkan kekhawatiran di pasar global setelah Moskow keluar dari perjanjian gandum, mengancam memperburuk kelaparan di beberapa bagian dunia. Namun, harga perdagangan pada Rabu sebesar USD6,91 per bushel masih lebih dari 85% di bawah puncak tahun lalu.

Video dari gudang di tempat lain di Odesa menunjukkan petugas pemadam kebakaran memadamkan kobaran api dengan asap hitam tebal yang masih membubung dari ledakan.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menulis di Twitter bahwa, "Putin tidak hanya menghancurkan Inisiatif Gandum Laut Hitam; sekarang dia telah menghantam kota pelabuhan Odesa dengan hujan bom untuk dua malam berturut-turut."

"Dengan melakukan itu, dia mencuri harapan dunia akan gandum Ukraina. Setiap bomnya juga mengenai orang-orang paling miskin di dunia," katanya.

Baerbock berjanji mendukung Ukraina dalam "mencari setiap jalan alternatif untuk transportasi," mungkin melalui jalur air daratan, rel, dan jalan.

Baca Juga: Sekjen PBB Sesalkan Keputusan Rusia untuk Mengakhiri Perjanjian Ekspor Biji-bijian Laut Hitam

Rusia melepaskan serangan drone dan rudal yang intens pada Rabu malam, merusak infrastruktur pelabuhan penting di selatan Ukraina, termasuk terminal gandum dan minyak, dan melukai setidaknya 12 orang, kata pejabat Ukraina. Serangan itu melumpuhkan sebagian besar fasilitas ekspor gandum di Odesa dan Chornomorsk dan menghancurkan 60.000 ton gandum. (Sumber: Moscow Times)

Gubernur Oleh Kiper mengatakan serangan itu melibatkan misil Oniks dan Kh-22 yang menghantam terminal gandum dan minyak. Puing-puing dari yang ditembak jatuh mengenai gedung apartemen, resor tepi pantai, dan gudang-gudang, memicu kebakaran dan melukai beberapa orang.

Kepala staf presiden Ukraina Andriy Yermak memohon agar sistem anti-pesawat yang lebih banyak.

Pihak berwenang Rusia di Crimea, sementara itu, mengatakan lebih dari 2.200 orang dievakuasi dari empat desa karena kebakaran di fasilitas militer.

Kebakaran itu memaksa penutupan jalan raya penting, menurut Sergey Aksyonov, kepala yang ditunjuk oleh Moskow di semenanjung itu. Dia tidak menyebutkan penyebab kebakaran di fasilitas di distrik Kirovsky.

Di seluruh Ukraina, pihak berwenang melaporkan bahwa drone dan misil dikirim ke lebih banyak wilayah daripada beberapa hari terakhir.

"Malam yang sulit dari serangan udara bagi seluruh Ukraina," kata Serhii Popko, kepala Administrasi Militer Kota Kiev, dalam pernyataan di Telegram.

Baca Juga: Rusia Cabut dari Kesepakatan Ekspor Biji-bijian Ukraina, Ini Dampaknya bagi Indonesia dan Dunia

Rusia melepaskan serangan drone dan rudal yang intens pada Rabu malam, merusak infrastruktur pelabuhan penting di selatan Ukraina, termasuk terminal gandum dan minyak, dan melukai setidaknya 12 orang, kata pejabat Ukraina. Serangan itu melumpuhkan sebagian besar fasilitas ekspor gandum di Odesa dan Chornomorsk dan menghancurkan 60.000 ton gandum. (Sumber: Al Jazeera)

Dia mengatakan, serangan itu merupakan serangan hebat di Odesa yang dilakukan secara berturut-turut dalam dua malam. Komando Operasional Militer Ukraina Selatan melaporkan setidaknya 12 warga sipil terluka di wilayah tersebut.

Serangan di Odesa melukai setidaknya enam orang, termasuk seorang anak laki-laki berusia 9 tahun, yang tertimpa pecahan kaca dan puing-puing. Sisa-sisa dari misil Kh-59 yang ditembak jatuh menciptakan lubang besar di bagian lain kota, melukai tiga warga sipil dan merusak beberapa bangunan.

Delapan drone Shahed buatan Iran juga ditembak jatuh di wilayah Odesa yang lebih luas, di mana dua gudang yang berisi tembakau dan kembang api dilaporkan rusak.

Rusia juga menyerang Kiev dengan drone Shahed tanpa hasil, kata Popko. Pertahanan udara berhasil mengintersep semua drone yang ditujukan ke ibu kota, dan penyelidikan awal menunjukkan tidak ada korban jiwa.

Sementara itu, Presiden Volodymyr Zelenskyy menyambut Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar di Kiev, beberapa jam setelah serangan itu terjadi, dan berterima kasih kepadanya atas dukungannya dalam perang yang diluncurkan Rusia pada Februari 2022.

Dalam pernyataan yang diterbitkan di Telegram, Zelenskyy mencatat bahwa netralitas Irlandia "tidak berarti tidak peduli, dan ini sangat penting."

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU