> >

Kisah Pelaut Australia dan Anjingnya Hanyut di Samudera Selama Tiga Purnama, Ini Cara Dia Bertahan

Kompas dunia | 20 Juli 2023, 08:20 WIB
Terdampar di lautan selama tiga purnama di atas kapal katamaran yang rusak, tanpa bisa memasak dan tanpa sumber air segar kecuali hujan, seorang warga Australia bernama Timothy Shaddock mengatakan dia hampir putus asa dan sempat mengira akan mati. (Sumber: AP Photo)

MANZANILLO, KOMPAS.TV - Terdampar di lautan selama berbulan-bulan di atas kapal katamaran yang rusak, tanpa bisa memasak dan tanpa sumber air segar kecuali hujan, seorang warga Australia bernama Timothy Shaddock hampir putus asa dan sempat mengira akan mati, namun tetap bertahan dan akhirnya selamat.

Ada banyak hal yang dia nikmati dari pengalaman itu, katanya. Seperti saat dia terjun ke laut untuk berenang, atau saat anjingnya, Bella, mendorongnya untuk terus maju. "Saya menikmati berada di laut, saya menikmati berada di sana," ujarnya seperti yang dilaporkan oleh Associated Press, Rabu (19/7/2023).

Dia mengenang bulan purnama di awal Mei yang menerangi perjalanannya menjauh dari Semenanjung Baja, pandangan terakhirnya dari daratan sebelum akhirnya tiba di pantai pada hari Selasa.

Shaddock, yang berusia 54 tahun dan berwajah ceria, merupakan gambaran hidup dari seorang manusia terdampar, dengan jenggot pirang panjang dan penampilan yang kurus, sambil bercanda dengan sekelompok wartawan pada hari Selasa, berdiri di depan kapal nelayan yang menyelamatkannya di pelabuhan di pantai Pasifik Meksiko.

Dia mengakui bahwa ada "banyak, banyak, banyak hari buruk," tetapi tidak menjelaskannya secara rinci.

Shaddock dan anjingnya berangkat dari barat laut Meksiko dengan kapal katamaran pada akhir April, dengan rencana berlayar menuju Polinesia Prancis.

Baca Juga: Terombang-ambing 3 Bulan di Laut, Pria Australia dan Anjingnya Diselamatkan Kapal Tuna Meksiko

Terdampar di lautan selama berbulan-bulan di atas kapal katamaran yang rusak, tanpa bisa memasak dan tanpa sumber air segar kecuali hujan, seorang warga Australia bernama Timothy Shaddock mengatakan dia hampir putus asa dan sempat mengira akan mati, namun tetap bertahan dan akhirnya selamat. (Sumber: AP Photo)

Beberapa minggu setelah memulai perjalanan, dia terkena badai yang merusak kapalnya dan meninggalkannya tanpa elektronik dan tanpa cara memasak.

Dia menolak mendeskripsikan badai atau kerusakannya secara detail, tetapi gambar kapal yang diambil selama penyelamatan menunjukkan bahwa layar kapalnya sudah tidak ada.

Dia dan Bella bertahan hidup dengan memancing dan makan hasil tangkapan mereka mentah-mentah. Hujan menyediakan air minum mereka.

Pelaut, terutama yang berlayar sendiri, terbiasa hidup, dan tidur, di tengah-tengah pekerjaan yang terus-menerus dan tantangan apa pun yang ditimbulkan oleh lautan, dan Shaddock mengatakan sebagian besar waktu dihabiskannya untuk memperbaiki berbagai hal di kapal. "Kelelahan adalah bagian tersulit," ujarnya.

"Saya mencoba mencari kebahagiaan di dalam diri saya, dan saya menemukan banyak kebahagiaan itu sendirian di laut," ujar Shaddock.

Helikopter kapal tuna María Delia adalah tanda pertama dari kehadiran manusia yang dia lihat dalam tiga bulan hanyut di samudera.

Baca Juga: Makan Kelapa dan Minum Air Hujan usai Sebulan Terdampar, Dua Pelaut Akhirnya Bisa Selamat

Terdampar di lautan selama berbulan-bulan di atas kapal katamaran yang rusak, tanpa bisa memasak dan tanpa sumber air segar kecuali hujan, seorang warga Australia bernama Timothy Shaddock mengatakan dia hampir putus asa dan sempat mengira akan mati, namun tetap bertahan dan akhirnya selamat. (Sumber: AP Photo)

Dia berada 1,200 mil laut atau sekitar 2,222 km dari daratan terdekat ketika tiba-tiba muncul sebuah helikopter. Sang pilot melemparkan minuman kepadanya sebelum terbang pergi, dan sesaat kemudian, awak kapal mencapainya dengan kapal cepat.

"itu membuat saya merasa akan selamat," ujarnya.

Sebagian dari pertemuan itu dengan awak kapal tuna María Delia terekam dalam video. Mereka mengelilingi kapal katamaran Shaddock yang berombak, segerombolan burung laut putih bertengger di lambung ganda kapal ketika Shaddock bangkit berdiri di buritan. Bella menggemeretakkan ekornya.

Seorang awak kapal bertanya apakah Shaddock bisa berbicara bahasa Inggris, apakah dia baik-baik saja, dan apakah dia membawa narkoba atau senjata di kapal. Shaddock pada awalnya hanya mengulang dengan serak, "Terima kasih, terima kasih."

Tetapi dia bisa berbicara jelas, menyambut mereka untuk memeriksa kapal, dan menyerahkan pisau yang tergantung di lehernya.

Grupomar, perusahaan pemilik kapal tuna tersebut, mengatakan awak kapal memberikan makanan dan perawatan medis untuk Shaddock dan Bella.

Baca Juga: Empat Tahun Sendirian di Atas Kapal yang Kandas, Pelaut Ini Akhirnya Bisa Pulang

Seorang pelaut Australia, Timothy Lyndsay Shaddock, 54 tahun, yang terombang-ambing di laut bersama anjingnya selama tiga bulan berhasil diselamatkan oleh sebuah kapal tuna Meksiko di perairan internasional, demikian pernyataan pemilik kapal nelayan tersebut hari Senin, (17/7/2023). (Sumber: AP Photo)

Shaddock mengatakan kapal María Delia menjadi "daratan" baginya dan awak kapalnya menjadi keluarganya.

Dia mengatakan pelajaran yang dia ambil dari pengalaman itu adalah perasaan "keluarga Anda adalah semua orang, dan keluarga Anda adalah seluruh alam."

Bella langsung menjadi favorit di kalangan awak kapal. Shaddock mengatakan dia bertemu dengan anjing tersebut di Meksiko, dan meskipun dia mencoba mencarikan rumah di daratan untuknya, Bella terus mengikutinya kembali ke laut. "Dia lebih berani daripada saya, itu pasti," ujarnya.

Mungkin itulah sebabnya Bella tidak diizinkan untuk turun dari kapal pada hari Selasa hingga Shaddock menjauh. Orang Australia tersebut telah memilih Genaro Rosales, seorang nelayan dari Mazatlan yang merupakan anggota awak kapal María Delia, untuk mengadopsi Bella dengan syarat dia akan menjaganya dengan baik.

Shaddock berencana untuk kembali ke Australia untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman, tetapi dia mengatakan dirinya menikmati kesendirian. Meskipun begitu, dia mengatakan mungkin perlu beberapa waktu sebelum dia kembali berlayar.

Orang-orang yang terombang-ambing di laut kadang-kadang berhasil bertahan hidup lebih lama, tetapi kecelakaan maritim seringkali tidak berakhir bahagia.

Baca Juga: Terdampar 6 Hari di Australia Tanpa Makanan dan Air, Ini Cerita Penyelamatan Nelayan Indonesia

Terdampar di lautan selama tiga kali purnaa di atas kapal katamaran yang rusak, tanpa bisa memasak dan tanpa sumber air segar kecuali hujan, seorang warga Australia bernama Timothy Shaddock mengatakan dia hampir putus asa dan sempat mengira akan mati, namun tetap bertahan dan akhirnya selamat. (Sumber: AP Photo)

Pada tahun 2014, seorang nelayan dari El Salvador ditemukan di atol kecil di Samudra Pasifik bernama Ebon di Kepulauan Marshall setelah terombang-ambing di laut selama 13 bulan.

Jose Salvador Alvarenga berangkat dari Meksiko untuk mencari ikan hiu selama satu hari pada Desember 2012 dan tersesat karena cuaca buruk. Dia mengatakan dirinya bertahan hidup dengan makan ikan, burung, dan kura-kura hingga kapalnya terdampar 8.850 kilometer jauhnya.

Dalam kasus lain, kapal-kapal yang rusak ditemukan tanpa ada korban selamat, atau hilang sama sekali.

Antonio Suárez, presiden Grupomar, hari Selasa mengatakan perjalanan ketika María Delia menyelamatkan Shaddock mungkin telah menjadi perjalanan terakhir kapal tersebut, karena dia tengah memodernisasi armada perusahaan dan kapal tersebut sudah berusia lebih dari 50 tahun.

Jika demikian, itu akan menjadi "perpisahan yang luar biasa, menyelamatkan nyawa manusia," kata Suárez.

Shaddock memeluk Suárez sebagai ungkapan terima kasih, dan Suárez mengundangnya untuk makan bersama merayakan keselamatan. Ketika ditanya apa yang ingin dimakannya kembali di daratan, Shaddock, sambil tersenyum dan bersemangat ketika ia masuk ke dalam mobil yang menunggu, mengatakan "sushi tuna."

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU