> >

Viral Video Dua Perempuan Diarak Telanjang dan Diperkosa Ramai-Ramai, Polisi India Disorot

Kompas dunia | 22 Juli 2023, 04:05 WIB
Mahasiswa dan aktivis menggelar aksi unjuk rasa mengecam kekerasan seksual yang terjadi di Manipur, di New Delhi, India, Jumat (21/7/2023). (Sumber: AP Photo/Altaf Qadri)

DELHI, KOMPAS.TV – Sebuah video yang memperlihatkan serangan seksual terhadap dua perempuan di Manipur, India memicu kemarahan massa. Polisi India menuai sorotan lantaran dinilai lambat bertindak dalam insiden itu.

Video itu memperlihatkan dua perempuan telanjang diarak oleh segerombolan pria yang meraba alat vital mereka dan menyeret mereka ke sebuah lapangan. Video itu viral sejak Rabu (19/7/2023) malam, meskipun internet di sebagian besar wilayah itu diblokir menyusul kerusuhan etnis yang pecah di kawasan itu sejak dua bulan lalu. 

Melansir Associated Press, Jumat (21/7/2023), pada Kamis (20/7), polisi membuka kasus serangan seksual dan perkosaan massal dan menangkap empat tersangka. Polisi juga melakukan penyisiran untuk menangkap sejumlah tersangka lain. 

Baca Juga: Kasus-kasus Miris Penegak Hukum di India Memperkosa, Meminta Menikahi Korban hingga Komentar Buruk

Namun, mengutip BBC, polisi India dinilai lambat menangani kasus itu. Pasalnya, laporan polisi telah dibuat hanya beberapa hari setelah insiden itu terjadi. Namun, penangkapan para tersangka baru dilakukan dua bulan kemudian. 

“Yang bersalah harus bertanggung jawab. Apa yang telah terjadi pada anak-anak perempuan Manipur tak akan pernah dimaafkan,” ujar Perdana Menteri India Narendra Modi, Kamis (20/7).

Polisi menyebut serangan seksual terhadap dua perempuan itu terjadi pada 4 Mei, sehari setelah kerusuhan meletus di negara bagian itu. 

Menurut laporan polisi yang dibuat pada 18 Mei, massa juga telah membunuh dua orang anggota keluarga kedua perempuan itu. Kedua korban berasal dari suku Kuki, sementara massa yang menyerang keduanya adalah suku Meitei.

Baca Juga: Manipur India Membara karena Kekerasan Etnis, Terjadi Penembakan dan Pembakaran, Puluhan Tewas

Kerusuhan yang nyaris menjurus pada perang saudara di Manipur itu dipicu oleh penolakan permintaan suku Meitei yang mayoritas beragama Hindu oleh komunitas Kuki yang kebanyakan menganut Kristen. Suku Meitei meminta agar kaum mereka mendapat status istimewa yang membuat mereka dapat membeli lahan di area perbukitan yang dihuni oleh kaum Kuki dan bekerja di pemerintahan. 

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press/BBC


TERBARU