Pemimpin Kudeta Militer Niger Klaim Jadi Kepala Negara, Bos Wagner Langsung Beri Dukungan
Kompas dunia | 29 Juli 2023, 08:35 WIBNIAMEY, KOMPAS.TV - Pemimpin kudeta militer Niger, Jenderal Abdourahmane Tchiani mengeklaim dirinya sebagai kepala negara Niger.
Kudeta militer tersebut pun mendapatkan dukungan dari pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin.
Pemimpin militer yang juga dikenal sebagai Omar Tchiani telah melakukan kudeta terhadap Presiden Mohamed Bazoum, Rabu (26/7/2023).
Ketika itu pasukan pengawal presiden yang dipimpinnya melengserkan dan menahan Bazoum.
Baca Juga: Diduga Permasalahan Utang, Influencer Kripto Ditemukan Tewas Termutilasi di Dalam Koper
Berbicara di TV, Tchiani mengatakan junta militernya mengambil alih karena sejumlah masalah, termasuk ketidakamanan, kekhawatiran ekonomi dan korupsi.
Ia juga menyerukan kepada sekutu global Niger, mengatakan junta militer Niger akan menghormati semua komitmen internasional negara itu, begitu juga Hak Asasi Manusia (HAM).
Namun, junta mengeluarkan pernyataan keras bagi siapa pun yang mnentang mereka, menuduh anggota pemerintahan yang terasingkan dan mencari perlindungan di kedutaan besar asing akan melakukan perlawanan terhadap mereka.
Ia menegaskan semua usaha itu akan berujung pada pertumpahan darah, yang sejauh ini berusaha dihindari.
Tchiani yang berusia 62 tahun bertanggung jawab sebagai pengawal presiden sejak 2011, dan dipromosikan sebagai jenderal pada 2018.
Ia juga sebelumnya pernah dihubungkan dalam usaha kudeta pada 2018 terhadap mantan presiden Niger, Mahamadou Issoufou.
Tetapi ia kemudian membantahnya di pengadilan.
Yang mengejutkan, pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin, yang gagal melakukan kudeta terhadap Vladimir Putin, mendukung pemberontakan yang dilakukan Tchiani.
Baca Juga: Niger Membara, Pendukung Kudeta Militer Serang Markas Partai Presiden, Bendera Rusia Ikut Dikibarkan
“Apa yang terjadi di Niger tak lain karena perjuangan rakyat Niger dengan penjajahnya,” ujar Prigozhin.
Kudeta militer Niger, merupakan bagian dari gelombang pemberontakan militer yang terjadi di Afrika Barat beberapa tahun tereakhir.
Sebelumnya, Mali, Guinea dan Burkina Faso juga mengalami kudeta militer.
Bagi Niger sendiri ini merupakan kudeta kelima yang terjadi setelah merdeka dari Prancis pada 1960.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : BBC