> >

Ngeyel, Pemerintah Korea Selatan Teruskan Jambore Pramuka Dunia Walau Ratusan Sakit

Kompas dunia | 5 Agustus 2023, 21:40 WIB
Mobil ambulans melewati acara jambore pramuka dunia di Buan, Korea Selatan, Rabu (2/8/2023). Pemerintah Korea Selatan menegaskan bahwa Jambore Pramuka Dunia yang digelar di Buan, pesisir Korea Selatan, tetap akan berlanjut. Pemerintah Korea Selatan menolak mengikuti permintaan Organisasi Gerakan Pramuka Dunia (WOSM) yang meminta jambore dihentikan. (Sumber: AP)

SEOUL, KOMPAS.TV - Pemerintah Korea Selatan menegaskan bahwa Jambore Pramuka Dunia yang digelar di Buan, pesisir Korea Selatan, tetap akan berlanjut. Pemerintah Korea Selatan menolak mengikuti permintaan Organisasi Gerakan Pramuka Dunia (WOSM) yang meminta jambore dihentikan.

WOSM meminta jambor dihentikan usai ratusan peserta sakit dengan keluhan terkait panas. Jambore ini dilangsungkan di tengah musim terpanas di Korea Selatan beberapa tahun belakangan.

Baca Juga: Gelombang Panas Landa Korea Selatan, Sebabkan 400 Orang Sakit saat Jambore Pramuka Dunia

Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo menyebut jambore yang berlangsung sejak Rabu (2/8/2023) ini akan diselesaikan sesuai rencana, yakni pada 12 Agustus mendatang. Ia berjanji pihaknya akan menyediakan tambahan pengamanan dan kesehatan, termasuk staf medis lebih banyak, AC, dan bangunan yang menyediakan perlindungan dari panas.

"Kami akan terus lanjut hingga para peserta merasa sepenuhnya puas," kata Han dikutip Associated Press, Sabtu (5/8).

Sementara itu, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol berjanji akan mengirimkan "suplai tak terbatas" bus AS dan truk-truk refrigerator. Sekitar 700 petugas tambahan akan diterjunkan menjaga fasilitas kamar mandi yang dianggap peserta terlalu menjijikkan.

Jambore di Korea Selatan sendiri diikuti oleh sekitar 40.000 pramuka dari 158 negara. Namun, jambore ini kemudian dikritik karena dianggap gagal menyediakan fasilitas layak di tengah panasnya lokasi.

Pada Sabtu (4/8), ribuan pramuka dari Inggris Raya dan Amerika Serikat (AS) dilaporkan dipulangkan ke negaranya masing-masing. Mereka dipulangkan dengan pertimbangan gelombang panas yang memengaruhi kondisi di lokasi perkemahan.

Jambore tersebut digelar ketika Korea Selatan diterpa cuaca terpanas dalam kurun empat tahun belakangan. Pemerintah Korea Selatan untuk pertama kalinya menyiarkan peringatan temperatur panas dengan level tertinggi dalam kurun empat tahun belakangan.

Baca Juga: Data dan Fakta Gelombang Panas Dunia 2023: Berpeluang Makin Sering dan Tewaskan Ribuan Orang

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU