> >

PBB Melaporkan Ratusan Ribu Orang di Asia Terlibat Penipuan Online

Kompas dunia | 1 September 2023, 06:30 WIB
Ilustrasi penipuan online. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

Beberapa korban bahkan mengalami penyiksaan, hukuman yang kejam, kekerasan seksual, penahanan sewenang-wenang, dan jenis kejahatan lainnya.

Pia Oberoi, seorang penasihat senior yang fokus pada migrasi dan hak asasi manusia di kawasan Asia-Pasifik kantor hak asasi manusia PBB, telah mengidentifikasi dua kelompok korban yang terlibat dalam situasi ini. 

Pertama mereka yang telah kehilangan sejumlah besar uang, bahkan tabungan hidup mereka, dan kedua, mereka yang diperdagangkan untuk bekerja bagi para penipu, yang mungkin akan kehilangan uang atau menghadapi stigma serta rasa malu terkait pekerjaan mereka. 

Oberoi berbicara kepada media di Jenewa melalui konferensi video dari Bangkok, dan mengungkapkan bahwa banyak penipuan ini mulai merebak selama masa pandemi Covid-19, ketika adanya pembatasan mengakibatkan penutupan kasino-kasino yang memiliki peran penting dalam ekonomi wilayah perbatasan dan juga di Kamboja.

“Apa yang Anda lihat sebenarnya adalah para pelaku kriminal yang pada dasarnya ingin mendiversifikasi operasi mereka karena sumber pendapatan utama mereka telah berkurang akibat lockdown Covid-19 ini,” katanya dikutip dari Associated Press, Rabu (30/8).

Hal ini juga berarti kesulitan ekonomi, yang menyebabkan kaum muda kelas menengah, terpelajar, dan kompeten secara teknologi kehilangan pekerjaan, sehingga banyak yang terpikat pada alasan yang salah untuk bekerja pada skema tersebut.

Baca Juga: Sekjen PBB Sebut Dunia dalam Ancaman Perang Nuklir Terbesar

Penulis : Kiki Luqman Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV, Associated Press


TERBARU