> >

Jurnalis Selandia Baru Mengaku Alami Percobaan Suap Pejabat Indonesia, Kemlu Membantah

Kompas dunia | 6 September 2023, 09:58 WIB
Ilustrasi percobaan suap. (Sumber: Tribun Banyumas)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Jurnalis Radio New Zealand (RNZ) Kelvin Anthony mengaku ada seorang pejabat Indonesia yang berusaha menyuap dan mengintimidasinya pada pertemuan pemimpin Melanesian Spearhead Group ke-22 di Port Vila, baru-baru ini.

Kelvin Anthony mengaku ditawari “hadiah” setelah melakukan wawancara dengan Duta Besar Indonesia untuk Australia, Dr. Siswo Pramono.

Dugaan percobaan suap ini terjadi pada Rabu (23/8/2023) pukul 13.30-13.10 di tempat parkir Holiday Inn Resort di Port Vila. Anthony bilang, perwakilan pemerintah Indonesia inisial AN mencoba menyuapnya.

Baca Juga: Fakta-Fakta Bentrok Dua Perguruan Silat Indonesia di Taiwan: Kronologi hingga Korban Tewas

“Saya ditawari wawancara eksklusif dengan Duta Besar Indonesia untuk Australia pada pertemuan MSG setelah awal pekan ini diberitahu oleh AN bahwa pemerintahnya tidak menyukai apa yang dipublikasikan RNZ tentang Papua Barat dan hal itu tidak seimbang,” kata Anthony, dikutip dari RNZ.

“Saya menasehati para delegasi bahwa RNZ melakukan segala upaya untuk bersikap seimbang dan adil dan kami ingin memihak Indonesia juga, namun kami memerlukan kesempatan untuk berbicara secara terbuka.”

Setelah berkomunikasi tatap muka dan online melalui WhatsApp, AN pun meminta Anthony untuk datang ke Holiday Inn Resort untuk wawancara pada Rabu (23/8/2023) pukul 12.00 WIB. 

Wawancara dengan Pramono pun selesai selama 40 menit. Anthony bilang, dia membahas banyak hal, termasuk hak asasi manusia Papua Barat.

Baca Juga: Sekolah-Sekolah di Prancis Tolak Masuk dan Pulangkan Puluhan Murid Perempuan yang Kenakan Abaya

Selanjutnya, dia diantar keluar dari ruang tunggu dan didampingi oleh setidaknya tiga pejabat dari Indonesia. Dia bilang, AN berkali-kali menanyakan apakah dia memiliki mobil dan bagaimana caranya pulang.

Anthony bilang bahwa dia memiliki rekan dari media lokal yang bisa mengantarnya. Saat berjalan ke tempat parkir, Anthony pun mendapatkan tawaran ‘hadiah’.

“Saat kami hendak mendekati mobil, dia mengatakan, ‘Delegasi Indonesia ingin memberikan tanda terima kasih kepada Anda’. Saya bertanya, ‘Apa itu?’ Dia menjawab, ‘Hadiah kecil’,” ungkap Anthony.

“Saya bertanya lagi kepadanya, 'Tapi apa itu?' Dan dia menjawab, 'Uang'. Pada saat itu saya sangat terkejut karena saya belum pernah mengalami hal seperti itu dalam karier saya.” sambungnya.

Anthony pun langsung menolak menerima uang tersebut karena bisa membahayakan kredibilitas dan integritasnya sebagai seorang jurnalis. AN pun meminta maaf.

Baca Juga: India Geger, Pemerintah Modi Ganti Nama India dengan Nama Kuno Bharat

Anthony juga merasa terintimidasi karena diikuti dan dikirimi pesan berupa klip video mengenai penduduk asli Papua yang melakukan tindakan kekerasan.

 

Direktur Jenderal Urusan Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Jakarta Abdul Kadir Jailani  membantah dugaan percobaan suap dan intimidasi tersebut. Abdul Kadir bilang, pihaknya akan mendalami kejadian tersebut.

“Penyuapan tidak pernah menjadi kebijakan atau pendekatan kami terhadap jurnalis. Pasti akan kami dalami,” ujarnya.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : RNZ


TERBARU