> >

Pimpin KTT Asia Timur yang Dihadiri AS, China, Rusia dan India, Ini Tuntutan Presiden Jokowi

Kompas dunia | 7 September 2023, 20:09 WIB

 

Presiden Indonesia Joko Widodo memimpin KTT Ke-18 Asia Timur atau East Asia Summit EAS, hari Kamis (07/09/2023), di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, yang dihadiri pemimpin adikuasa dunia dan pemegang senjata nuklir seperti Wapres AS Kamala Harris, PM China Li Qiang, Menlu Rusia Sergei Lavrov dan PM India Narendra Modi. (Sumber: Sekretariat Kabinet)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo memimpin KTT Ke-18 Asia Timur atau East Asia Summit EAS, hari Kamis (07/09/2023), di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, yang dihadiri pemimpin adikuasa dunia dan pemegang senjata nuklir seperti Wapres AS Kamala Harris, PM China Li Qiang, Menlu Rusia Sergei Lavrov dan PM India Narendra Modi.

Dalam sambutan di KTT Asia Timur Presiden Joko Widodo tegas meminta negara peserta KTT menjaga stabilitas dan perdamaian agar kemakmuran dapat diciptakan.

“Semua yang duduk di ruangan ini memiliki tanggung jawab yang sama-sama besar untuk menciptakan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan. Kita semua memiliki tanggung jawab yang sama untuk tidak menciptakan konflik baru, untuk tidak menciptakan ketegangan baru, untuk tidak menciptakan perang baru,” ujar Presiden Joko Widodo.

Pada saat bersamaan, lanjut Presiden, para pemimpin juga punya tanggung jawab menurunkan tensi yang panas, mencairkan suasana yang beku, menciptakan ruang dialog, serta menjembatani perbedaan-perbedaan yang ada, kata presiden Joko Widodo.

Presiden mengatakan, ASEAN punya tekad mewujudkan kawasan ini (Asia Timur dan Asia Tenggara) sebagai pusat pertumbuhan atau epicentrum of growth. Di saat yang sama, ASEAN juga menyadari pentingnya stabilitas dan perdamaian di kawasan untuk mewujudkan hal tersebut.

“ASEAN akan terus bekerja memainkan peran sebagai kontributor perdamaian dan stabilitas dan ASEAN akan sangat menghargai jika KTT Asia Timur ini dapat menyepakati pernyataan tingkat pemimpin mengenai tekad untuk terus menjadikan kawasan ini sebagai epicentrum of growth,” tegas Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Menhan Prabowo Subianto Ungkap ASEAN Adalah Tempat Teraman dan Paling Tenteram di Dunia

Presiden pun mengajak peserta KTT Asia Timur untuk memperkuat kolaborasi dan tidak mempertajam persaingan demi mewujudkan dunia sebagai tempat yang lebih baik bagi semua. (Sumber: Sekretariat Kabinet RI)

Presiden pun mengajak peserta KTT Asia Timur untuk memperkuat kolaborasi dan tidak mempertajam persaingan demi mewujudkan dunia sebagai tempat yang lebih baik bagi semua.

“Saya mengajak semua pemimpin untuk menunjukkan wisdom, untuk menunjukkan kepemimpinannya, agar pertemuan ini berhasil dan bermanfaat nyata bagi rakyat dunia. Di sinilah masyarakat dunia akan menilai apakah kita adalah pemimpin yang memiliki wisdom untuk menjadikan dunia, tempat yang lebih baik bagi semua,” ucapnya.

Dilansir dari laman Kementerian Luar Negeri, EAS adalah forum regionalisme terbuka yang muncul di kawasan Asia Timur tahun 2005.

Pada awal pembentukannya, terdapat 16 negara peserta EAS, yaitu 10 negara ASEAN, Australia, China, India, Jepang, Republik Korea, dan Selandia Baru. 

Amerika Serikat dan Federasi Rusia resmi bergabung menjadi peserta pada KTT ke-6 EAS di Bali, November 2011.  EAS adalah forum leaders-led summit dengan ASEAN sebagai kekuatan penggerak (driving force) dalam kemitraan dengan negara-negara anggota lainnya.

Sejalan dengan semangat kerja sama yang inklusif di KTT Asia Timur di bawah kepemimpinan Indonesia kali ini, Presiden Joko Widodo juga mengundang Bangladesh selaku Ketua Indian Ocean Rim Association (IORA) dan Kepulauan Cook selaku Ketua Pacific Island Forum (PIF). Selain itu, turut hadir juga Timor Leste.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Sekretariat Kabinet / Kompas TV


TERBARU