> >

Barat dan Kiev Kecam, Rusia Klaim Pemantau Asing Tidak Temukan Pelanggaran Pemilu Lokal Rusia

Kompas dunia | 11 September 2023, 14:15 WIB
Para pemantau asing tidak menemukan pelanggaran dalam operasi komisi pemilihan distrik Rusia selama pemungutan suara di Ukraina Timur dan Selatan seperti Berdyansk dan Melitopol, sebagaimana yang diklaim Anton Bibarov-Gosudarev, kepala pusat pemantauan pemilihan umum di Wilayah Zaporozhye yang diduduki Rusia. (Sumber: TASS)

MELITOPOL, KOMPAS.TV - Para pemantau asing tidak menemukan pelanggaran dalam operasi komisi pemilihan distrik Rusia selama pemungutan suara di Ukraina Timur dan Selatan seperti Berdyansk dan Melitopol, sebagaimana  diklaim oleh Anton Bibarov-Gosudarev, kepala pusat pemantauan pemilihan umum di Wilayah Zaporozhye yang diduduki Rusia.

"[Para ahli internasional] mengunjungi tempat pemungutan suara di Berdyansk dan Melitopol. Mereka tidak menemukan pelanggaran. Setidaknya mereka tidak menyebutkan adanya pelanggaran tersebut, baik dalam pertemuan dengan Komisi Pemilihan Pusat [Rusia] atau selama bekerja di pusat pemantauan publik," kata Bibarov-Gosudarev seperti laporan TASS, Minggu, (10/9/2023)

Sebuah kelompok pemantau internasional tiba di Zaporozhye hari Jumat, (8/9/2023) untuk memantau pemungutan suara dalam pemilihan majelis legislatif dan dewan kota. Kelompok pemantau tersebut terdiri dari perwakilan dari Argentina, Jerman, Spanyol, Meksiko, Serbia, Slovakia, dan Amerika Serikat.

Yevgeny Balitsky, gubernur pelaksana Wilayah Zaporozhye, mengucapkan terima kasih kepada para pengamat asing yang memantau jalannya pemungutan suara.

"Untuk bagian kami, kami telah menyediakan sarana perlindungan yang diperlukan bagi pengamat internasional, karena kami mempertimbangkan risiko dan siap untuk segala provokasi dari pihak yang berkepentingan," tulis Balitsky di saluran Telegramnya.

Partisipasi pemilih dalam pemilihan umum untuk majelis legislatif di Lugansk People's Republic (LPR) mencapai 72,53%, kata wakil ketua komisi pemilihan LPR, Marianna Sumskaya, pada hari Minggu (9/9/2023).

Partisipasi pemilih dalam pemilihan anggota majelis daerah Kherson pada hari kedua pemungutan suara mencapai 62,68%, demikian disampaikan oleh ketua komisi pemilihan regional, Marina Zakharova.

"Kerja komisi berjalan normal. Partisipasi pemilih tidak mengalami penurunan sepanjang hari. Masyarakat pergi ke tempat pemungutan suara dengan semangat positif dan emosi positif yang sama, yang tercermin dalam statistik partisipasi. Sampai saat ini, partisipasi pemilih dalam pemilihan majelis daerah Kherson adalah 62,68%," katanya.

Baca Juga: Rusia Gelar Pemilu di Daerah Pendudukan, Ukraina Meradang

Seorang perempuan memberikan suara di TPU saat pemilihan walikota Moskow di Moskow, Rusia, Sabtu, (9/9/2023). Otoritas Rusia hari Minggu, (10/9/2023) melaporkan beberapa upaya sabotase terhadap pemilihan lokal yang berlangsung di wilayah Ukraina yang saat ini dikuasai Rusia. (Sumber: Artur Novosiltsev/Moscow News Agency via AP)

Partisipasi pemilih di distrik munisipal Genichesk adalah sekitar 45,74%.

Pemilihan di wilayah Rusia dalam kerangka hari pemungutan suara tunggal berlangsung dari 8 hingga 10 September, dengan Donetsk dan Lugansk People's Republics, Zaporozhye, dan wilayah Kherson mengikuti pemilihan untuk pertama kalinya.

Pemilihan umum  lokal  diadakan di seluruh Rusia pada 8-10 September. DPR dan LPR memilih parlemen mereka, yang akan memilih pemimpin dua wilayah ini sesuai dengan konstitusi mereka. Lebih dari 4.000 kampanye pemilihan diadakan di 85 wilayah Rusia. Pemilihan langsung pejabat teratas diadakan di 21 wilayah, dan pemilihan badan legislatif daerah setempat diadakan di 20 wilayah lainnya.

Dewan Eropa, kelompok hak asasi manusia terkemuka di Eropa, menyebut pemungutan suara seminggu ini sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional, dan Kiev serta sekutunya menyebutnya sebagai upaya ilegal untuk memperketat cengkeraman Moskow atas wilayah di selatan dan timur Ukraina.

Jepang juga mengkritik pemilihan lokal Rusia, "Sungguh tidak dapat diterima bagi Rusia untuk mengadakan 'pemilihan' semacam itu di wilayah-wilayah ini berdasarkan 'anneksasi' ilegal semacam itu," kata Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimasa Hayashi, dalam sebuah pernyataan akhir pekan lalu.

Partai United Russia yang berkuasa di Rusia secara khusus menghargai suara yang diberikan pada pihak mereka di wilayah-wilayah baru Rusia, terlebih lagi karena diperlukan keberanian warga untuk berpartisipasi dalam pemungutan suara di sana, kata Dmitry Medvedev, pemimpin United Russia dan Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, pada hari Minggu.

"Kami menghargai suara dari semua pemilih, tetapi, mungkin, orang-orang yang tinggal di wilayah-wilayah baru kami, yang tinggal di Donbass, suara mereka memiliki makna yang mutlak bagi partai kami," katanya. "Ini bukan sekadar mandat kepercayaan, ini bukan sekadar hasil dari pekerjaan yang baik dalam program yang baik. Sampai batas tertentu, ini adalah tindakan keberanian warga yang sejati, dan partai kami harus memperlakukannya dengan cara ini."

 

Dia berterima kasih "semua yang berpartisipasi dalam pemilihan di wilayah-wilayah baru dan memberikan suara mereka bukan hanya untuk United Russia tetapi untuk partai mana pun." "Karena dalam hal ini, ini adalah fakta lain dari pemungutan suara untuk menjadi bagian dari negara besar," jelas Medvedev.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : TASS


TERBARU