Korban Tewas akibat Gempa Bumi di Maroko Meningkat hingga Hampir 3.000 Orang
Kompas dunia | 13 September 2023, 20:38 WIB“Dia kehilangan putra dan istrinya. Ia menjerit karena melihat Abaya istrinya tertimbun reruntuhan. Sungguh memilukan,” tambahnya.
“Masalahnya adalah akses ke tempat-tempat tersebut. Ada jalan sempit dan berkelok-kelok. Masih banyak tempat yang belum bisa mereka jangkau.”
Sejauh ini, tim pencarian dan penyelamatan dari Qatar, Inggris, Spanyol dan Uni Emirat Arab telah berada di lapangan bersama tim darurat Maroko, militer dan pejabat lainnya.
Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Amerika Serikat juga telah mengirimkan tim ahli bencana dan keadaan darurat untuk membantu.
Sementara, Abdel Wahed Chafiki, Kepala Distrik Menara di Marrakesh, mengatakan masih sulit menentukan jumlah total korban.
Dia mengatakan kepada Al Jazeera bahwa lokasi pegunungan yang terjal menyebabkan upaya mencapai korban menjadi sulit.
Namun, dia menekankan bahwa pihak berwenang setempat terus melanjutkan upaya bantuan dan memberikan bantuan.
Errachid Montassir, seorang aktivis dan pekerja kemanusiaan, mengaku telah mendatangi desa-desa terpencil di Pegunungan Atlas bersama dokter.
Menurutnya, mereka membutuhkan waktu lima jam untuk mencapai Kota Ijjoukak karena akses jalan yang tertutup.
“Ini sebuah bencana dan juga kejutan melihat orang-orang masih berada di bawah reruntuhan di sana,” katanya.
Baca Juga: JK Sampaikan Duka Cita Untuk Korban Gempa Maroko
“Tentara sedang melakukan tugasnya untuk mengeluarkan orang-orang ini dari dalam tanah, namun sangat, sangat sulit untuk mencapai tempat-tempat ini, jadi Anda dapat membayangkan bahwa tidak ada makanan, tetapi juga tidak ada selimut atau tempat tidur yang dapat menampung orang-orang tersebut."
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Al Jazeera