> >

Kata Erdogan usai Bom Bunuh Diri Guncang Ankara: Teroris Takkan Bisa Hancurkan Perdamaian Turki

Kompas dunia | 1 Oktober 2023, 22:40 WIB
Foto arsip. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan angkat bicara usai serangan bom bunuh diri terjadi di kompleks pemerintahan di Ankara, Turki, Minggu (1/10/2023). Dia menyatakan teroris "tidak akan pernah bisa" menghancurkan perdamaian di Turki. (Sumber: Dimitris Papamitsos/Kantor PM Yunani via AP)

 

ANKARA, KOMPAS.TV - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan angkat bicara usai serangan bom bunuh diri terjadi di kompleks pemerintahan di Ankara, Turki, Minggu (1/10/2023). Erdogan menyatakan teroris "tidak akan pernah bisa" menghancurkan perdamaian di Turki.

Pernyataan tersebut disampaikan Erdogan ketika berpidato membuka tahun legislatif baru di gedung parlemen Turki, dekat tempat kejadian perkara bom bunuh diri.

Erdogan menyebut aksi pengebom bunuh diri tersebut "napas terakhir terorisme."

Baca Juga: Pengebom Bunuh Diri Serang Kompleks Pemerintahan Turki, 2 Polisi Terluka

Presiden Turki itu menekankan pentingnya solidaritas untuk menghadapi terorisme. Erdogan menegaskan Turki akan terus melawan terorisme hingga teroris terakhir di dalam atau luar negeri dihabisi.

"Kita telah membereskan sebagian besar isu terorisme separatis, yang mana membuat negara kita menebus harga kemanusiaan dan ekonomi besar selama 40 tahun di dalam perbatasan," kata Erdogan, Minggu, dikutip Anadolu.

"Kita tidak akan membiarkan kelompok teroris mengarahkan politik atau menghambat perjalanan sakral negara kita," lanjutnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri di Ankara. Turki sebelumnya pernah mengalami serangan teroris yang dilakukan kelompok ISIS dan pemberontak Kurdi.

Serangan bom bunuh diri pada Minggu dilaporkan menyebabkan dua anggota polisi Turki terluka. Satu pelaku tewas saat meledakkan diri, sedangkan satu pelaku lain tewas dalam baku tembak lawan polisi.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Anadolu Agency, Al Jazeera


TERBARU