> >

Biden Pertimbangkan Kunjungi Israel dalam Waktu Dekat, Sebut Sinyal Paling Kuat Dukungan AS

Kompas dunia | 16 Oktober 2023, 08:49 WIB
Foto arsip ketika Presiden Joe Biden bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di New York, Rabu, 20 September 2023. (Sumber: AP Photo/Susan Walsh,)

WASHINGTON, KOMPAS.TV — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sedang mempertimbangkan perjalanan ke Israel dalam beberapa hari mendatang. Namun rencana ini belum final dan masih bisa berubah, kata seorang pejabat senior pemerintah pada Minggu (15/10/2023).

Biden dengan tegas menyatakan dukungannya terhadap Israel, dan perjalanan ke Israel akan menjadi sinyal yang paling kuat untuk dukungan AS bagi Israel.

Pejabat tersebut berbicara dengan The Associated Press dengan syarat anonimitas. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah melakukan perjalanan keliling Timur Tengah selama seminggu terakhir untuk mencegah perang dengan Hamas memicu konflik regional yang lebih luas.

Baca Juga: Di Tengah Gempuran Israel, Seorang Ibu Khawatirkan Masa Depan Anaknya Jika Tetap di Palestina

Namun Biden juga melakukan upaya publik terkuatnya untuk menahan Israel setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan lebih dari 1.300 orang termasuk sedikitnya 30 warga AS.

“Saya pikir itu adalah kesalahan besar,” kata Biden. “Begini, yang terjadi di Gaza, menurut saya, adalah Hamas, dan elemen ekstrem Hamas tidak mewakili seluruh rakyat Palestina. Dan saya pikir merupakan suatu kesalahan jika Israel menduduki Gaza lagi,” ujar Biden.

Biden dan para pejabat pemerintahannya menolak mengkritik Israel atau kampanye pengebomannya yang telah menewaskan warga sipil di Gaza. Namun mereka mendesak Israel, Mesir dan negara-negara lain untuk mengizinkan bantuan dan pasokan kemanusiaan ke zona konflik yang memburuk.

“Saya yakin Israel akan bertindak berdasarkan aturan perang,” kata Biden dalam wawancara tersebut. “Ada standar yang harus diikuti oleh lembaga-lembaga dan negara-negara demokrasi. Dan saya yakin bahwa akan ada kemampuan bagi orang-orang yang tidak bersalah di Gaza untuk dapat memiliki akses terhadap obat-obatan, makanan, dan air."

Sementara itu, Blinken mendengar kritik terhadap operasi militer Israel dari Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi. Setelah Kairo, ia melanjutkan perjalanan ke Yordania dan berencana kembali ke Israel pada hari Senin. Ia menyampaikan masukan yang ia terima kepada para pemimpin Israel dalam pertemuan dengan para pemimpin di seluruh dunia Arab.

Media pemerintah Mesir memberitakan bahwa el-Sissi mengatakan kepada Blinken bahwa operasi Israel di Gaza telah melampaui “hak membela diri” dan telah berubah menjadi “hukuman kolektif.”

Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU