> >

Pidato Lengkap Menlu Retno Marsudi di Sidang Darurat Majelis Umum PBB, Keras Mengecam Israel

Kompas dunia | 27 Oktober 2023, 15:49 WIB
Menlu Indonesia Retno Marsudi, Kamis (26/10/2023), mendesak Sidang Majelis Umum PBB segera melakukan aksi nyata guna menghentikan agresi untuk mencegah korban sipil terus berjatuhan. Ia juga menyerukan gencatan senjata yang bisa bertahan lama dan dipatuhi. (Sumber: Kemlu RI)

NEW YORK, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mendesak Sidang Majelis Umum PBB melakukan aksi nyata untuk menghentikan kekerasan dan pembunuhan di Gaza, serta membentuk komisi penyelidikan independen untuk menyelidiki kekerasan mengerikan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina.

Menlu Retno berpidato pada hari pertama sidang darurat Majelis Umum PBB yang membahas agresi Israel ke Gaza, yang sudah membunuh lebih dari 7.000 warga sipil Palestina, 3.000 di antaranya anak-anak, pada Kamis (26/10/2023).

Indonesia juga mendesak PBB memastikan akses bantuan kemanusiaan dan pelindungan terhadap warga sipil.

Yang paling utama, Indonesia menolak keras pemindahan paksa warga Palestina dari Jalur Gaza karena dapat mengancam keberlanjutan perundingan damai dan solusi dua negara.

Baca Juga: Israel Coba Kaburkan Jumlah Korban Tewas di Gaza, PBB dan RS Indonesia Nyatakan Data Akurat

Jenazah ayah dan anaknya yang terbunuh pengeboman Israel terhadap Jalur Gaza, terbaring di depan kamar mayat RS Al-Aqsa di Deir Al-Balah, Gaza, (23/10/2023). (Sumber: AP Photo/Fatima Shbair)

Berikut terjemahan lepas pidato Menlu Indonesia Retno Marsudi di podium Majelis Umum PBB di New York, Kamis (26/10/2023), di depan seluruh perwakilan negara peserta sambil terlihat berusaha keras menahan amarah.

Bismillahirrahmanirrahim...

Tuan Presiden,

Saya berdiri di sini bukan hanya sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia, tetapi juga sebagai seorang perempuan, seorang ibu, dan seorang nenek. Saya mohon, hentikan pembunuhan. Lindungi warga sipil. Izinkan bantuan kemanusiaan masuk.

Gunakan hati Anda. Gunakan hati Anda untuk keadilan dan kemanusiaan.

Tuan Presiden, berkali-kali kita berdiri di depan Majelis ini, untuk meringankan penderitaan saudara-saudara dan saudari-saudari Palestina kita.

Berkali-kali kita meminta Majelis Umum untuk mengadakan sesi darurat mengenai nasib rakyat Palestina. Berkali-kali harapan kita hancur karena kepentingan politik yang sempit.

Seakan dunia terbagi dalam realitas yang berbeda. Seolah-olah ada penolakan untuk melihat bencana di Gaza. Kenyataannya adalah serangan dan pembunuhan terus terjadi.

Namun, di tengah sejumlah besar korban, Dewan Keamanan gagal bertindak, (gagal) menghasilkan tindakan yang tegas.

Dua hari yang lalu, kami mengingatkan Dewan Keamanan akan kewajiban moral mereka untuk menyelamatkan nyawa orang-orang tak bersalah. Kembalikan kemanusiaan ke Dewan Keamanan! dan kemanusiaan harus menjadi yang utama.

Tuan Presiden, kehadiran saya di sini hari ini adalah untuk mempertahankan keadilan dan kemanusiaan. Untuk mempertahankan keadilan dan kemanusiaan.

Indonesia mengutuk sekeras-kerasnya kekerasan Israel terhadap warga Palestina, terhadap rumah sakit, dan tempat-tempat ibadah di Gaza. Pembunuhan sembrono, penculikan, dan hukuman kolektif terhadap warga sipil juga harus dikutuk, karena itu tidak manusiawi, dan melanggar hukum internasional.

Sidang ini harus mencari solusi, di mana Dewan Keamanan gagal melakukannya.

Baca Juga: Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rumah Sakit Gaza: Dewan Keamanan PBB Harus Ambil Langkah Nyata

Menlu Indonesia Retno Marsudi, Kamis (26/10/2023), mendesak Sidang Majelis Umum PBB segera melakukan aksi nyata guna menghentikan agresi untuk mencegah korban sipil terus berjatuhan. Ia juga menyerukan gencatan senjata yang bisa bertahan lama dan dipatuhi. (Sumber: Kemlu RI / United Nations)

Majelis Umum harus membuktikan bahwa kita, warga Perserikatan Bangsa-Bangsa, percaya pada martabat dan nilai nyawa manusia. Dalam hal ini, ada tiga langkah konkret yang harus kita ambil:

Pertama, hentikan agresi untuk mencegah lebih banyak korban warga sipil.

Majelis Umum harus menuntut gencatan senjata segera, yang bertahan lama, dan sepenuhnya dihormati. Kita harus mampu menghindari terjadinya kekejaman di masa depan.

Majelis Umum harus meminta pertanggungjawaban, termasuk pendirian komisi penyelidikan independen untuk menyelidiki situasi kemanusiaan yang mengerikan ini.

Kedua, pastikan akses kemanusiaan dan perlindungan warga sipil.

Saya mengajak Majelis Umum, bersama-sama dengan lembaga-lembaga PBB yang relevan, untuk meningkatkan upaya dalam memberikan bantuan kemanusiaan di Gaza.

Kita harus terus mendukung upaya Sekretaris Jenderal PBB dan negara-negara kunci untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan dilakukan.

Dengan kerusakan dan penderitaan manusia di Gaza, 10, 20, 100 truk barang kemanusiaan tidaklah cukup. Oleh karena itu, Majelis Umum harus mendesak bantuan kemanusiaan segera, tanpa batasan, dan berkelanjutan.

Untuk bagian kami, kami akan naikkan tiga kali lipat kontribusi sukarela kami kepada UNRWA dan mengajak komunitas internasional untuk mendukung UNRWA. Indonesia berkomitmen untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan.

Ketiga, tolak pemindahan paksa warga sipil di Gaza!

Rekan-rekan, manusia seharusnya tidak dipaksa untuk pindah, yang bertentangan dengan kehendak mereka. Perintah untuk mengungsikan wilayah Gaza Utara hanya menambah kehancuran akibat pengeboman terus-menerus atas rumah-rumah tinggal, pemblokiran pasokan listrik, gas, bahan bakar, air, dan bertahun-tahun hukuman kolektif.

Ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan! Majelis Umum harus mendesak agar perintah evakuasi ini dihentikan.

Lindungi warga sipil dan pastikan keselamatan dan kesejahteraan mereka, terutama anak-anak, serta izinkan mereka bergerak dengan aman.

Tuan Presiden,

poin terakhir saya, tidak akan ada perdamaian sampai kita menyelesaikan akar penyebab konflik.

Tidak akan ada perdamaian sampai kita menyelesaikan akar penyebab konflik!

Pemulihan proses perdamaian untuk mewujudkan solusi dua negara adalah suatu keharusan.

Kita harus menghentikan upaya sistematis kekuatan pendudukan yang mungkin tidak meninggalkan apa-apa untuk dinegosiasikan atau siapa pun yang tersisa untuk berunding.

Kita tidak boleh membiarkan rakyat Palestina tidak punya pilihan lain selain menerima ketidakadilan sepanjang hidup mereka. Ini adalah kewajiban kita untuk menghentikan ketidakadilan, sekarang!

Cukup!

Sebagai kesimpulan, jika Anda peduli terhadap kemanusiaan, gunakan hati Anda untuk memberikan suara setuju terhadap resolusi ini (General Assembly Draft Resolution, 10th Emergency Special Session).

Indonesia bersama rakyat Palestina. Terima kasih banyak, Tuan Presiden.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kemlu RI/PBB


TERBARU