> >

Warga Israel yang Sempat Disandera Hamas Ungkap Perlakuan yang Ia Terima, Malah Salahkan Negaranya

Kompas dunia | 28 Oktober 2023, 09:09 WIB
Kelompok Hamas kembali membebaskan dua warga Israel yang disandera di Gaza hari Senin, (23/10/2023), dalam keadaan sehat. Yocheved Lifshitz, 85, berjabat tangan sebagai ucapan terima kasih kepada seorang anggota Hamas saat dia dilepaskan ke Palang Merah di lokasi yang tidak diketahui, Senin, 23 Oktober 2023. Dia aktivis perdamaian Israel Palestina. (Sumber: AP Photo)

Meski begitu ia menegaskan dirinya tetap merasa sulit harus menjadi sandera, dan akan sulit menghapusnya dari memori.

Ia pun menyalahkan militer Israel yang menyebabkan serangan Hamas terjadi dan dirinya kemudian bisa disandera.

Baca Juga: Israel Tolak Seruan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Majelis Umum PBB, Menyebutnya Tercela

“Kami ini kambing hitam. Militer dan negara telah meninggalkan kami. Mereka (Hamas) membakar ladang kami, mengirimkan balon api, dan kerumunan pun datang,” katanya, mengacu pada serangan Hamas dalam skala yang lebih kecil pada bulan-bulan dan tahun-tahun sebelum 7 Oktober.

“Tentara (Israel) tak menganggapnya serius,” ujar Lifshitz.

Kepala Badan Intelijen Militer Israel dianggap bertanggung jawab gagal mendeteksi serangan Hamas.

Beberapa analis pun percaya serangan tersebut memang sudah disiapkan Hamas selama berbulan-bulan.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : CBS News


TERBARU