> >

Sekjen PBB Sebut Gaza Jadi Kuburan Anak-Anak, tapi Dewan Keamanan Masih Bergeming

Kompas dunia | 7 November 2023, 17:27 WIB
Warga Palestina mencoba menarik seorang bocah perempuan dari bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia, utara Jalur Gaza, Rabu, 1 November 2023. (Sumber: AP Photo/Abed Khaled)

 

NEW YORK, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres kembali menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza seiring serangan Israel yang telah membunuh lebih dari 10.000 jiwa.

Diplomat asal Portugal itu menyebut komunitas internasional serta para pihak yang bertempur bertanggung jawab menghentikan "malapetaka" di Gaza.

Guterres menyoroti banyaknya korban anak-anak dalam serangan Israel ke Gaza, wilayah Palestina di mana sekitar 2,3 juta orang terjebak akibat blokade Israel yang sudah berlangsung selama 16 tahun terakhir.

Dia pun menyebut Gaza menjadi "kuburan anak-anak."

Per Senin (6/11/2023), Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan lebih dari 4.100 anak terbunuh sejak Israel meluncurkan serangan pada 7 Oktober 2023.

Serangan tersebut menyusul serangan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, ke wilayah Israel yang disebut menewaskan lebih dari 1.400 orang.

Baca Juga: DK PBB Gagal Sepakat soal Konflik Gaza, Kisruh soal Diksi Jeda atau Gencatan Senjata Kemanusiaan

"Ratusan anak perempuan dan laki-laki dilaporkan terbunuh atau terluka setiap hari. Lebih banyak jurnalis dilaporkan terbunuh dalam periode empat pekan dibanding dalam konflik mana pun dalam tiga dekade terkini," kata Guterres di markas PBB di New York, Senin, dikutip Al Jazeera.

"Lebih banyak pekerja kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa terbunuh dibanding periode-periode setara kapan pun sepanjang sejarah organisasi kami. Malapetaka yang sedang terjadi membuat gencatan senjata kemanusiaan semakin mendesak tiap jamnya," lanjutnya.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Al Jazeera


TERBARU