> >

Tidak Hanya Serang Pasukan Perdamaian PBB, Israel Tembaki Mobil Warga dan Petani di Lebanon Selatan

Kompas dunia | 26 November 2023, 19:12 WIB
Prajurit Yonif 726/Tamalate Kontingen Garuda XXIII-N UNIFIL. Pasukan militer Israel selain menembaki patroli pasukan PBB hari Sabtu, (25/11/2023), mereka juga menembaki mobil warga dan mengintimidasi petani dengan tembakan berat di wilayah Lebanon dekat perbatasan selatan dengan Israel pada hari yang sama.  (Sumber: Pendam Kodam XIV Hasanuddin)

Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Selatan Lebanon terdiri dari hampir 10.000 personel dari 49 negara, dengan Indonesia memiliki kontingen terbesar. Sumber-sumber PBB mencatat bahwa Indonesia mengerahkan 1.232 prajurit, menjadikannya kontingen terbesar.

Pada Maret 2023, Kemlu Indonesia mengumumkan pengerahan 1.090 prajurit di wilayah Selatan Lebanon. Data Agustus 2023 menunjukkan pasukan Indonesia adalah tulang punggung UNIFIL PBB dengan 1.232 prajurit, diikuti oleh Italia (1.103 tentara), Nepal (874 tentara), India (893 tentara), Malaysia (833 tentara), dan Prancis (652 tentara).

Baca Juga: Hizbullah - Israel Memanas, Pasukan UNIFIL Asal Indonesia Gelar Latihan Persiapan Situasi Terburuk

Rumah warga Lebanon Selatan yang hancur ditembaki Israel, Sabtu, (25/11/2023). Prajurit Yonif 726/Tamalate Kontingen Garuda XXIII-N UNIFIL. Pasukan militer Israel selain menembaki patroli pasukan PBB hari Sabtu, (25/11/2023), mereka juga menembaki mobil warga dan mengintimidasi petani dengan tembakan berat di wilayah Lebanon dekat perbatasan selatan dengan Israel pada hari yang sama. (Sumber: France24)

Pertengahan Oktober, markas UNIFIL di Naqoura Lebanon Selatan diserang artileri. Meskipun tidak ada korban jiwa, UNIFIL menyampaikan kekecewaannya terkait berlanjutnya kekerasan, meskipun misi ini berusaha meredakan situasi.

UNIFIL, misi pasukan perdamaian PBB, dibentuk untuk mengawasi penarikan pasukan Israel dari selatan Lebanon pada tahun 1978 dan memperluas perannya setelah perang antara Israel dan Hizbullah pada tahun 2006.

Ketegangan meluas di sepanjang perbatasan antara Lebanon dan Israel akibat pertukaran tembakan sporadis antara pasukan Israel dan Hezbollah, dalam bentrokan paling mematikan sejak kedua belah pihak terlibat dalam perang skala penuh pada tahun 2006.

Ketegangan perbatasan ini terjadi seiring dengan serangan militer Israel di Jalur Gaza menyusul serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober.

Jeda kemanusiaan selama empat hari antara pasukan Israel dan kelompok Palestina Hamas mulai berlaku pada Jumat pagi di seluruh wilayah Jalur Gaza, menghentikan sementara serangan untuk pertukaran tahanan dan bantuan.

Hezbollah menyatakan pada hari Rabu bahwa mereka akan mematuhi jeda kemanusiaan selama empat hari antara Israel dan Hamas di Gaza, meskipun tidak menjadi bagian dari kesepakatan tersebut.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Anadolu / France24


TERBARU