> >

Gencatan Senjata di Gaza Masuki Hari Terakhir, Gencarnya Negosiasi Perpanjangan Bikin Ketar-Ketir

Kompas dunia | 27 November 2023, 13:02 WIB
Ibu Palestina Hiyam Qudih memasak di depan rumahnya yang hancur dibom Israel di desa Khuzaa, Khan Younis, Gaza, Minggu, (26/11/2023). Gencatan senjata Israel dan Hamas memasuki 24 jam terakhir hari Senin, (27/11/2023) dengan Hamas menyatakan kesiapan untuk memperpanjang usai melepaskan banyak sandera, sementara perantara internasional yang dipimpin Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar berusaha memperpanjang gencatan senjata. (Sumber: AP Photo)

Lebih dari 15.000 warga Palestina terbunuh serangan Israel, sekitar dua pertiga di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, yang tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan. Perang ini telah menelan lebih dari 1.200 nyawa warga Israel, sebagian besar adalah warga sipil yang tewas dalam serangan awal.

 

Di New York, ratusan demonstran Yahudi dan sekutu yang menuntut gencatan senjata permanen di Gaza menutup lalu lintas kendaraan di Jembatan Manhattan dari kedua arah selama beberapa jam pada hari Minggu, (26/11/2023. Juru bicara polisi New York mengatakan satu orang ditangkap karena perbuatan sembrono dan dua orang lainnya karena dianggap melanggar aturan ketertiban.

Dalam gencatan senjata ini, 50 sandera yang dipegang oleh militan akan dibebaskan selama empat hari sebagai pertukaran untuk 150 tahanan Palestina. Mekanisme untuk memperpanjangnya adalah pelepasan setidaknya 10 sandera Israel untuk setiap hari tambahan.

Salah satu faktor yang mungkin mempersulit adalah fakta bahwa beberapa sandera diyakini dipegang oleh kelompok selain Hamas.

Israel menghadapi tekanan besar dari keluarga sandera, serta sekutu, untuk memperpanjang gencatan senjata guna mengamankan lebih banyak pembebasan, “Akan baik, membantu, dan perlu” untuk memperpanjang gencatan senjata hingga semua sandera, termasuk warga negara Prancis, dibebaskan, kata Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna kepada BFMTV hari Minggu, (27/11/2023).

Israel menghadapi tekanan untuk memperpanjang jeda yang dimediasi oleh Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir, meskipun pemimpinnya berkeinginan  menolak saran tentang gencatan senjata permanen.

"Kami melanjutkan sampai akhir, sampai kemenangan," kata Netanyahu di Gaza pada hari Minggu, dalam kunjungan perdana seorang perdana menteri Israel sejak tahun 2005. Kantornya mengusulkan anggaran perang sebesar 30 miliar shekel ($8 miliar) untuk 90 hari.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Assoiciated Press / France24


TERBARU