Mengejutkan, Eks Pejabat Militer Israel: Hamas Tak Bisa Dihancurkan Sekarang
Kompas dunia | 10 Desember 2023, 10:11 WIBTEL AVIV, KOMPAS.TV - Eks pejabat militer Israel, Yair Golan mengungkapkan, Israel tak akan mampu menghancurkan Hamas atau Hizbullah pada peperangan di Gaza.
Golan yang merupakan mantan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel juga menggambarkan Kepala Partai Persatuan Nasional, Benny Gantz, dan pemimpin Partai Yesh Atid, Yair Lapid sebagai ekstremis tengah.
Pernyataan Golan tersebut dipublikasikan oleh Haaretz, Jumat (8/12/2023).
Baca Juga: Dunia Ramai-Ramai Kecam AS usai Veto Resolusi Gencatan Senjata Kemanusiaan Gaza di DK PBB
Surat kabar tersebut mengungkapkan Golan tengah berusaha membangun partai sayap kiri Zionis yang baru.
“Kekuasaan Hamas tak akan bisa dihapuskan, setidaknya tidak dalam waktu dekat. Tekanan terhadap Hamas tak akan cukup untuk menghancurkan kekuatan mereka sepenuhnya,” kata Golan dikutip dari Middle East Monitor.
“Dan karena tak ada drama militer yang diperkirakan terjadi di sini, kita perlu fokus pada pembebasan tawanan, mencegah masuknya perlengkapan tempur ke Gaza, dan memberikan respons terhadap kebutuhan kemanusiaan di Gaza,” sambungnya.
Meski begitu ia menjelaskan bahwa tak berarti setelah tujuan tersebut tercapai, kampanye militer di Gaza akan berakhir.
Golan juga menyebut klaim bahwa tentara Israel telah mengontrol utara Gaza, meski perlawanan di daerah tersebut masih begitu keras.
“Dua kondisi yang mendukung menjadi latar belakang pencapaian di utara: Evakuasi sebagian besar penduduk dan pemahaman bahwa sebagian besar korban penculikan sudah tak ada lagi,” katanya.
Golan pun mengatakan Israel sebenarnya mampu menghanucrkan Pemerintahan Hamas.
Namun, ada kondisi di mana mereka tak akan bisa semudah tersebut melakukannya dalam waktu cepat.
“Tetapi apakah kami punya waktu lebih dari beberapa pekan untuk melanjutkan operasi tanpa perlawanan keras dari Amerika? Tampaknya tidak, dan kami tak bertindak dalam ruang hampa,” katanya.
“Kami perlu mempertahankan tekanan ofensif secara konstan. Saya akan membandingkannya dengan Operasi Perisai Pertahanan (2002, Tepi Barat) yang berlangsung enam pekan, dan setelah itu kami terus beroperasi di Tepi Barat selama lima tahun berikutnya,” tambah Golan.
Baca Juga: Turki Sebut Sistem Politik AS Tak Berdaya Atasi Aksi Barbar Israel Tindas Palestina
Golan pun menegaskan bahwa Israel harus menjalin kesepakatan dengan Hamas.
“Saya mengatakan hal yang mudah, dan itu yang membuat kami tetap berada di tempat yang sama,” ujarnya.
“Ide bahwa Anda bisa membekukan sejarah dan mengubahnya menjadi status quo selamanya telah gagal. Teori manajemen konflik telah hancur,” tegas Golan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya
Sumber : Middle East Monitor