> >

Pemimpin Arab Tolak Pembentukan Pasukan Internasional di Gaza usai Perang Israel-Hamas, Ini Sebabnya

Kompas dunia | 14 Desember 2023, 15:38 WIB
Pasukan dan tank Israel terlihat di dekat perbatasan Jalur Gaza, 10 Desember 2023. (Sumber: Leo Correa/Associated Press)

Meski begitu, Perdana Menteri Palestina Mohammmed Shtayyeh menegaskan Hamas tak boleh dihancurkan.

“Mereka adalah bagian integral dalam mosaik politik Palestina,” ucapnya.

Namun, pemusnahan adalah yang dicari dalam perang saat ini oleh Israel, yang berdalih membalas serangan Hamas pada 7 Oktober yang disebut membunuh 1.200 orang.

Baca Juga: Trump sudah Punya Rencana Jinakkan Kim Jong-Un jika Jadi Presiden AS, Caranya Bikin Heboh

Serangan Israel ke Gaza dilaporkan telah membunuh lebih dari 18.400 orang, termasuk setidaknya 8.000 anak-anak.

Sementara itu, Perdana Menteri Yordania Bisher Khasawneh memperingatkan bahwa kegagalan mencapai kesepakatan untuk periode setelah perang, akan berarti adanya kondisi yang lebih buruk dalam satu hingga dua tahun ke depan.

Ia berharap, perang ini menjadi panggilan untuk bangkit, khususnya karena konflik tersebut telah mengancam keresahan regional yang lebih luas.

 

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : The New Arab


TERBARU