> >

Eks Pejabat Militer Israel Serang Negara Sendiri atas Perang Gaza, Menyamakannya dengan ISIS

Kompas dunia | 16 Desember 2023, 13:20 WIB
Mantan Direktur Shin Beit, Ami Ayalon. (Sumber: AP Photo/Ariel Schalit)

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Eks pejabat militer Israel serang negaranya sendiri atas perang di Gaza, yang menewaskan belasan ribu orang tak bersalah.

Mantan Direktur Shin Beit, Ami Ayalon menyerang militer Israel atas upaya mereka melakukan pendudukan lewat perang di Gaza.

Shin Bet merupakan badan nasional keamanan Israel, yang berfungsi menjaga keamanan di dalam Israel.

Selain mantan pemimpin Shin Beit, Ayalon juga merupakan mantan Komandan Angkatan Laut Israel.

Baca Juga: Pengakuan Sandera Israel, Anggota Hamas Minta Maaf Membunuh Suaminya dan Memperlakukan dengan Hormat

Ayalon menyamakan strategi militer Israel ini sama dengan ISIS dan Al-Qaeda.

Ia percaya bahwa Pemerintah Israel saat ini menganut fundamentalisme keagamaan, yang menyebabkan pembunuhan tanpa pandang bulu terhadap warga Palestina sejak 7 Oktober.

“Tujuan politiknya adalah menciptakan bencana kemanusiaan di Gaza, karena dari kekacauan itu kita bisa memulai lagi,” ujarnya dalam pembicaraan online dengan kelompok pemikir Carnegie Endowment for International Peace dikutip dari The New Arab, Jumat (15/12/2023).

“Ini adalah teori yang palik radikal dari organisasi Muslim fundamental. Ini jelas teologi dan strategi dari ISIS dan Al-Qaeda,” ujarnya.

Ayalon menambahkan bahwa dengan tak mendefinisikan tujuan politik dan menggunakan perang sebagai tujuan, yang harusnya sebagai alat, ia berpendapat rencana Israel telah menjadi kegagalan besar.

Ayalon juga menunjukkan dukungannya atas solusi dua negara, dan agar pendudukan Israel di wilayah Palestina segera diakhiri.

Ia mengatakan bahwa itu adalah rencana terbaik untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.

“Ini adalah cara satu-satunya agar kami selamat, tanpa kehilangan identitas,” ujarnya.

“Saya berhatap seseorang akan meletakkannya di meja,” kata Ayalon.

Ayalon sebelumnya mengecam serangan tanpa henti Israel di Gaza, yang telah membunuh lebih dari 19.000 warga Palestina.

Baca Juga: Puluhan Jurnalis Tewas Dibunuh Israel di Gaza, Begini Kata AS

Ayalon mengatakan bahwa ia mendukung penghancuran Hamas dan hak Israel untuk berdiri sebagai negara.

Namun, ia membagikan kekhawatirannya bagaimana pemerintah terus memandang rakyat Palestina, yang menurutnya menentukan pendekatan keamanan mereka.

“Pemerintah kami tak mengakui Palestina sebagai sebuah bangsa. Selama masih ada konflik, kita tak akan mencapai kesepakatan, dan kami tak akan melihat stabilitas,” ujarnya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sendiri terus menegaskan gencatan senjata tak akan dilakukan, dan berkeberatan solusi dua negara terus dibahas.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The New Arab


TERBARU