> >

Memanas, Venezuela Tegaskan Tetap Menempatkan Pasukan hingga Kapal Perang Inggris Keluar dari Guyana

Kompas dunia | 31 Desember 2023, 15:32 WIB
Menhan Venezuela Vladimir Padrino dan Presiden Nicolas Maduro. Venezuela hari Sabtu (30/12/2023) dengan tegas menyatakan mereka akan terus menempatkan pasukan hampir 6.000 personel hingga kapal militer Inggris yang dikirim ke tetangga Guyana meninggalkan perairan di lepas pantai kedua negara Amerika Selatan ini. (Sumber: AP Photo)

Pengkritik Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, mengatakan pemimpin sosialis ini menggunakan ketegangan ini untuk mengalihkan perhatian dari kekacauan internal dan menyalakan nasionalisme menjelang pemilihan presiden tahun depan.

Dalam beberapa minggu terakhir, pemimpin Guyana dan Venezuela berjanji dalam pertemuan yang tegang bahwa tidak ada pihak yang akan menggunakan ancaman atau kekerasan terhadap pihak lain, tetapi gagal mencapai kesepakatan tentang bagaimana mengatasi sengketa ini.

Ketegangan mencapai puncaknya dengan kedatangan kapal patroli Angkatan Laut Kerajaan HMS Trent hari Jumat di Guyana, yang disebutkan berpartisipasi dalam operasi untuk memerangi penyelundupan narkoba di Karibia dekat pantai Guyana.

Terakhir digunakan untuk menangkal bajak laut dan penyelundup narkoba di lepas pantai Afrika, kapal ini dilengkapi dengan meriam dan landasan untuk helikopter dan drone serta dapat membawa sekitar 50 marinir.

Baca Juga: Seorang Wanita Transgender Mendaftar dalam Kontes Kecantikan Miss Venezuela

Peta Venezuela dengan wilayah sengketa Essequibo yang digabungkan. Venezuela hari Sabtu (30/12/2023) dengan tegas menyatakan mereka akan terus menempatkan pasukan hampir 6.000 personil hingga kapal militer Inggris yang dikirim ke tetangga Guyana meninggalkan perairan di lepas pantai kedua negara Amerika Selatan ini. (Sumber: AP Photo)

Maduro mengatakan penempatan kapal ini melanggar kesepakatan yang rapuh antara Venezuela dan Guyana, menyebut keberadaannya sebagai ancaman bagi negaranya. Sebagai tanggapan, Maduro memerintahkan militer Venezuela termasuk pasukan udara dan laut untuk melakukan latihan di dekat area yang dipersengketakan.

"Kami percaya pada diplomasi, dialog, dan perdamaian, tetapi tidak ada yang akan mengancam Venezuela," kata Maduro. "Ini adalah ancaman yang tidak dapat diterima bagi setiap negara berdaulat di Amerika Latin."

Pemerintah Guyana menolak klaim Maduro, dengan pejabat mengatakan kunjungan kapal perang Inggris adalah aktivitas yang terjadwal untuk meningkatkan kemampuan pertahanan negara dan menegaskan kunjungan kapal akan berlanjut sesuai jadwal.

Selama pembicaraan awal bulan Desember, Presiden Guyana Irfaan Ali mengatakan negaranya mempertahankan haknya bekerja sama dengan mitra untuk memastikan pertahanan negaranya.

Guyana punya militer hanya sekitar 3.000 tentara, 200 pelaut, dan empat kapal patroli kecil Barracudas, sedangkan Venezuela punya sekitar 235.000 personel militer aktif di angkatan darat, udara, laut, dan penjaga nasionalnya.

"Tidak ada yang kami lakukan atau telah kami lakukan yang mengancam Venezuela," kata Wakil Presiden Guyana, Bharrat Jagdeo, kepada wartawan di Georgetown, ibu kota negara itu.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU