Israel Bantah Lakukan Genosida di Gaza, Malah Sebut Afrika Selatan sebagai Utusan Hamas
Kompas dunia | 12 Januari 2024, 20:07 WIBShaw menambahkan, upaya mereka untuk meminimalkan kematian warga sipil tidak mendapat perhatian dan Israel melawan setiap tuduhan niat genosida.
Ia menyatakan, jika pasukan Israel bertindak secara tidak sah selama serangan ke Gaza, tindakan mereka akan ditangani oleh "sistem hukum Israel yang kuat dan independen."
Pengacara ketiga yang mewakili Israel, Galit Raguan, menyebut kematian warga sipil yang banyak di Gaza karena "strategi Hamas yang menyusup dalam populasi sipil."
Raguan juga menyebut perang perkotaan selalu akan mengakibatkan kematian, kerusakan, dan dampak tragis. Tetapi dalam kasus Gaza, menurutnya, "diperparah karena ini adalah hasil yang diinginkan oleh Hamas."
Seperti yang diketahui, Afrika Selatan mengajukan kasus dugaan genosida yang dilakukan Israel di Gaza, Palestina ke Mahkamah Internasional, bulan lalu.
Afrika Selatan menyatakan tindakan Israel di Gaza bersifat "genosida karena dimaksudkan untuk menyebabkan kehancuran sebagian besar kelompok nasional, rasial, dan etnis Palestina."
Baca Juga: Pengacara Afrika Selatan di Mahkamah Interansional: Israel Langgar Pasal 2 Konvensi Genosida
Pada Kamis, pengacara Afrika Selatan, Adila Hassim, mengatakan dalam sidang di Mahkamah Internasional bahwa "genosida tidak pernah dideklarasikan di awal, tetapi mahkamah ini memiliki bukti dari 13 pekan terakhir yang tak terbantahkan menunjukkan sebuah pola tindakan dan niat terkait yang membuktikan klaim tindakan-tindakan genosida."
"Israel mengerahkan 6.000 bom per minggu ... Tidak seorang pun dilewatkan. Bahkan tidak bayi-bayi yang baru lahir. Para pimpinan PBB telah menggambarkannya sebagai kuburan bagi anak-anak," ujar Hassim.
"Tak ada yang akan menghentikan penderitaan ini kecuali perintah dari pengadilan ini."
Dilansir Al Jazeera, per 10 Januari 2024 pukul 18.30 WIB, jumlah korban tewas akibat serangan Israel ke Gaza mencapai sedikitnya 23.357 orang, termasuk sedikitnya 9.600 anak-anak dan 6.750 perempuan.
Sementara lebih dari 59.410 orang terluka dan 8.000 orang lebih masih hilang.
Sementara Israel mengeklaim sekitar 1.139 orang tewas saat Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Middle East Eye, Al Jazeera