> >

Zelenskyy Buka Front: Nilai Retorika Trump soal Perang Ukraina-Rusia Sangat Berbahaya

Kompas dunia | 21 Januari 2024, 09:50 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy hari Jumat (19/1/2024) mengatakan ia khawatir dengan kemungkinan Donald Trump kembali ke Gedung Putih, menyebut klaim Trump bahwa dia bisa menghentikan perang Ukraina dengan Rusia dalam 24 jam sebagai sangat berbahaya. (Sumber: AP Photo)

KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengatakan, ia khawatir dengan kemungkinan Donald Trump kembali ke Gedung Putih.

Terlebih, Trump mengklaim bisa menghentikan perang Ukraina dengan Rusia dalam 24 jam sebagai hal yang sangat berbahaya.

Dalam wawancara dengan Channel 4 News Inggris yang disiarkan pada Jumat, Zelenskyy mengundang mantan presiden dan kandidat utama dari Partai Republik untuk mengunjungi Kiev, tetapi itu pun jika Trump memenuhi janjinya.

“Donald Trump, saya mengundang Anda ke Ukraina, ke Kiev. Jika Anda dapat menghentikan perang selama 24 jam, saya pikir itu sudah cukup untuk datang,” ujar Zelenskyy.

Juru bicara kampanye Trump, Steven Cheung tidak merespons pesan yang mencari tanggapan pada hari Sabtu (20/1/2024).

Pemimpin Ukraina itu membagikan kekhawatirannya tentang tindakan sepihak AS yang gagal mempertimbangkan perspektif Ukraina, mencatat kurangnya rincian seputar rencana perdamaian Trump.

Zelenskyy menggambarkan retorika mantan presiden itu sebagai sangat berbahaya. dan terlihat khawatir bahwa ide penyelesaian negosiasi Trump mungkin melibatkan Ukraina membuat pengorbanan besar kepada Rusia.

"(Trump) akan membuat keputusan sendiri, tanpa ... Saya bahkan tidak berbicara tentang Rusia, tetapi tanpa kedua belah pihak, tanpa kami," kata Zelenskyy.

“Jika dia mengatakan ini secara publik, itu agak menakutkan. Saya sudah melihat banyak, banyak korban, tetapi ini benar-benar membuat saya agak stres,” imbuhnya, penuh khawatir.

Baca Juga: Putin Disebut Makin Berani, Zelenskyy Salahkan Barat karena Ragu-Ragu Beri Bantuan ke Ukraina

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Deni-Muliya

Sumber : Associated Press / Channel 4 England


TERBARU