> >

Liga Arab: Pemutusan Pendanaan UNRWA Bertujuan Meninggalkan Pengungsi Palestina dalam Kelaparan

Kompas dunia | 30 Januari 2024, 07:10 WIB
Liga Arab hari Minggu, (28/1/2024), memperingatkan tentang konsekuensi serius dari pemutusan dana untuk lembaga PBB yang menangani pengungsi Palestina UNRWA, bertujuan untuk menghentikan upaya bantuan bagi jutaan pengungsi Palestina. (Sumber: Straits Times)

YERUSALEM, KOMPAS.TV - Liga Arab hari Minggu, (28/1/2024), memperingatkan konsekuensi serius dari pemutusan dana untuk lembaga PBB yang menangani pengungsi Palestina (UNRWA).

Dalam sebuah pernyataan, liga yang berbasis di Kairo ini menyatakan pemutusan dana bertujuan untuk menghentikan upaya bantuan bagi jutaan pengungsi Palestina.

"Kampanye ini bukan yang pertama kalinya dan bertujuan untuk menghancurkan pekerjaan lembaga ini, yang melayani jutaan pengungsi Palestina," kata Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul-Gheit, sebagaimana dilaporkan oleh Anadolu, Senin, (29/1/2024).

Dia memperingatkan bahwa pemutusan dana untuk UNRWA di tengah serangan mematikan Israel di Jalur Gaza "berarti meninggalkan warga Palestina untuk kelaparan dan terlantar, serta melaksanakan rencana Israel untuk menghentikan upaya untuk mencapai tujuan UNRWA dalam sekali pukul."

Beberapa negara Barat, termasuk AS, Inggris, Italia, Australia, dan Kanada, memutuskan dana untuk lembaga PBB tersebut setelah klaim Israel hari Jumat bahwa staf lembaga itu terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober.

UNRWA mengatakan mereka telah mengakhiri kontrak beberapa karyawan setelah munculnya tuduhan Israel.

Baca Juga: Kepala UNRWA: Penghentian Dana Negara-Negara Donor adalah Hukuman Kolektif bagi Warga Gaza

Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, Philippe Lazzarini. Liga Arab hari Minggu, (28/1/2024), memperingatkan tentang konsekuensi serius dari pemutusan dana untuk lembaga PBB yang menangani pengungsi Palestina UNRWA, bertujuan untuk menghentikan upaya bantuan bagi jutaan pengungsi Palestina. (Sumber: AP Photo)

Tuduhan Israel bukan yang pertama kali. Sejak dimulainya perang Gaza, Israel telah menuduh staf UNRWA bekerja untuk Hamas, yang dianggap sebagai "justifikasi" untuk menyerang sekolah dan fasilitas organisasi di Jalur Gaza, yang menampung puluhan ribu pengungsi, menurut para analis.

Tuduhan itu muncul ketika Mahkamah Internasional ICJ hari Jumat memutuskan, tuduhan Afrika Selatan bahwa Israel melakukan genosida dapat dipertimbangkan.

Mahkamah tersebut mengeluarkan perintah sementara yang mendesak Israel untuk menghentikan penghadangan pengiriman bantuan ke Gaza dan memperbaiki situasi kemanusiaan.

 

Melanggar putusan sementara ICJ, Israel terus melancarkan serangan di Jalur Gaza di mana setidaknya 26.422 warga Palestina tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan 65.087 lainnya terluka sejak 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Israel mengklaim hampir 1.200 orang tewas dalam serangan Hamas.

Serangan Israel telah membuat 85% penduduk Gaza mengungsi di dalam negeri, di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang akut, sementara 60% infrastruktur enklave tersebut rusak atau hancur, menurut PBB.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Anadolu


TERBARU