> >

Hamas Tetap Berkeras Pemulangan Sandera Bergantung pada Gencatan Senjata Permanen Israel di Gaza

Kompas dunia | 30 Januari 2024, 22:48 WIB
Bos CIA William Burns dan bos Mossad David Barnea. Hamas hari Senin, (29/1/2024), menegaskan pembebasan tawanan yang mereka pegang akan memerlukan jaminan berakhirnya serangan Israel di Gaza dan penarikan semua pasukan Isrel dari Gaza. (Sumber: Times of Israel)

KAIRO, KOMPAS.TV - Hamas menyatakan pembebasan tawanan yang mereka pegang akan memerlukan jaminan berakhirnya serangan Israel di Gaza dan penarikan semua pasukan Isrel dari Gaza, Senin (29/1/2024). Kelompok perlawanan Palestina itu menegaskan posisinya setelah Israel mengadakan pertemuan dengan mediator Qatar dan Mesir.

"Keberhasilan pertemuan di Paris tergantung kesepakatan (Israel) apakah setuju untuk mengakhiri agresi menyeluruh atas Jalur Gaza," kata pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri seperti dikutip oleh Times of Israel, Selasa (30/1/2024).

Belum jelas apakah bila syarat ini terpenuhi, Hamas akan membebaskan seluruh atau sebagian dari 132 tawanan yang masih berada di Gaza setelah diculik pada 7 Oktober. Hamas sebelumnya mengatakan pembebasan penuh akan memerlukan pembebasan seluruh ribuan warga Palestina yang ditahan oleh Israel atas alasan keamanan.

Seorang sumber pejabat Palestina menyebut Israel harus setuju untuk mengakhiri serangan dan mundur dari Gaza, meskipun implementasinya tidak harus segera, agar Hamas menandatangani kesepakatan lanjutan setelah gencatan senjata November saat mereka melepaskan 105 tawanan.

Kesepakatan itu harus disetujui oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat (AS), kata sang sumber.

Direktur CIA William Burns membahas rancangan kesepakatan gencatan senjata dua bulan di Prancis hari Minggu dengan David Barnea, bos Mossad; PM Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani; dan bos intelijen Mesir Abbas Kamel. Israel juga mengirim Ronen Bar, kepala layanan keamanan Shin Ben, dan utusan tawanan IDF Nitzan Alon ke pertemuan tersebut.

Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut diskusi di Paris sebagai konstruktif.

"Masih ada kesenjangan signifikan yang akan dibahas oleh pihak-pihak dalam pertemuan tambahan pekan ini," tambah Netanyahu.

Dua pejabat senior AS memberi tahu Associated Press hari Sabtu bahwa para negosiator Amerika membuat kemajuan dalam kesepakatan. Para pejabat tersebut, yang meminta anonimitas untuk membahas negosiasi yang sensitif, mengatakan kepada AP bahwa syarat-syarat yang muncul dari kesepakatan yang belum dipastikan akan berlangsung dalam dua tahap.

The New York Times juga melaporkan kemajuan dalam laporan hari Sabtu.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Times of Israel / Arab News


TERBARU