> >

Duterte-Bongbong Retak, Eks Presiden Ancam Mindanao Pisah dari Filipina jika Konstitusi Diubah

Kompas dunia | 2 Februari 2024, 11:39 WIB
Eks Presiden Filipina Rodrigo Duterte berpidato di Davao, Minadao, Filipina, Sabtu (28/1/2024). (Sumber: AP Photo/Manman Dejeto)

Duterte sendiri telah melontarkan kritikannya terhadap Bongbong, dengan mengatakan bahwa suksesornya itu ingin memperkuat kekuasaan melampaui batasan masa jabatan yang ada di konstitusi.

Ia bahkan mengatakan Pulau Mindanao, yang merupakan pulau terbesar kedua di Filipina akan pisah dari Filipina jika konstitusi akhirnya diubah.

Duterte merupakan sosok berpengaruh dari Mindanao, dan pernah menjabat sebagai Wali Kota Davao, kota terbesar di pulau tersebut, sebelum kemudian menjadi presiden Filipina.

Pada Selasa (30/1/2024), mengatakan bahwa perwakilan Mindanao di parlemen Filipina, Pantaleon Alvarez memimpin usaha untuk memungkinkan upaya penandatanganan mengenai keinginan Mindanao memisahkan diri dari Republik Filipina.

Baca Juga: Bongbong Marcos Diperingatkan Eks Algojo Duterte: Jangan Percaya dengan Monster

“Ini bukan pemberontakan, bukan penghasutan. Menurut saya ada proses di hadapan (PBB) di mana Anda akan mengumpulkan tanda tangan,” katanya dikutip dari The Strait Times.

Duterte pun menegaskan jika Bongbong Marcos menarik dukungannya dari perubahan konstitusi, hubungan mereka akan kembali stabil.

“Ini adalah sebuah mekanisme untuk melanggengkan kekuasaan,” ujar Duterte, mengenai tindakan Bongbong untuk mengutak-atik peraturan negara.

Duterte juga memperingatkan Bongbong bahwa jika ia terus memaksakan untuk mengubah konstitusi, ia akan digulingkan seperti ayahnya yang memerintah selama dua dekade usai merevisi konstitusi.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Strait Times


TERBARU