> >

29 Orang Tewas dalam Dua Serangan Bom di Pakistan, Sehari Jelang Pemilu

Kompas dunia | 7 Februari 2024, 22:08 WIB
Aparat keamanan menyisir lokasi ledakan bom di Khanozai, Pashin, Provinsi Baluchistan, Pakistan, Rabu, 7 Februari 2024. Sedikitnya 29 orang tewas dalam dua ledakan terpisah yang terjadi di hari yang sama. (Sumber: AP Photo)

Dia mengatakan "setiap upaya untuk merusak keamanan dan ketertiban akan digagalkan."

Kakar mengatakan pemerintah berkomitmen untuk mengadakan pemilihan umum dalam lingkungan yang damai.

Penjabat Menteri Dalam Negeri Gohar Ejaz juga mengecam ledakan tersebut, dan mengatakan tidak ada yang akan dibiarkan merusak proses pemilihan umum.

Ledakan itu terjadi meskipun telah dikerahkan puluhan ribu polisi dan pasukan paramiliter ke seluruh Pakistan untuk memastikan keamanan menyusul lonjakan serangan militan baru-baru ini di negara itu, terutama di Baluchistan.

Baca Juga: Eks PM Pakistan Imran Khan Kian Terpuruk, Ia dan Istrinya Dipenjara 7 Tahun karena Pernikahan Ilegal

Karyawan dan relawan memindahkan korban luka akibat ledakan bom di Pashin, Provinsi Baluchistan, Pakistan, setelah tiba di Quetta, Rabu, 7 Februari 2024. Sedikitnya 29 orang tewas dalam dua ledakan terpisah yang terjadi di hari yang sama. (Sumber: AP Photo)

Kelompok yang dilarang pemerintah, Tentara Pembebasan Baluchistan, telah melakukan beberapa serangan terhadap pasukan keamanan, termasuk serangan pada 30 Januari 2024 yang menewaskan enam orang.

Dalam beberapa tahun terakhir, Pakistan kesulitan mengendalikan militansi yang meningkat. Taliban Pakistan dan kelompok militan lainnya juga memiliki kehadiran kuat di Baluchistan dan telah menargetkan warga sipil dalam beberapa tahun terakhir.

Provinsi yang kaya akan gas di perbatasan Afghanistan dan Iran itu telah menjadi tempat pemberontakan tingkat rendah oleh nasionalis Baluch selama lebih dari dua dekade.

Awalnya, nasionalis Baluch ingin mendapatkan bagian dari sumber daya provinsi, tetapi kemudian mereka memulai pemberontakan untuk meraih kemerdekaan.

Kekerasan menjelang pemilihan umum dan pada hari pemungutan suara adalah hal yang biasa di Pakistan.

Dalam salah satu insiden terburuk, mantan Perdana Menteri Pakistan yang menjabat dua kali, Benazir Bhutto, tewas dalam serangan senjata dan bom pada 2007, hanya beberapa menit setelah dia berbicara dalam sebuah rapat kampanye di kota garnisun Rawalpindi.

Putranya, Bilawal Bhutto-Zardari, memimpin kampanye untuk Partai Rakyat Pakistan pada Selasa malam (6/2/2024) lalu dengan pengamanan ketat.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU