Respons Hamas Usai Netanyahu Tolak Gencatan Senjata: Kami Siap Hadapi Semua Opsi
Kompas dunia | 8 Februari 2024, 07:45 WIBGAZA, KOMPAS.TV - Pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri mengaku tak kaget Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak kembali tawaran gencatan senjata.
Ia menegaskan hal itu menunjukkan Netanyahu memang ingin mencari konflik di Timur Tengah.
Abu Zuhri pun menegaskan bahwa Hamas sudah siap menghadapi semua opsi dari upaya gencatan senjata di Gaza itu.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Menolak Syarat Gencatan Senjata Hamas, Bersumpah Tempur Hingga Menang Mutlak
“Ucapan Netanyahu adalah bentuk keberanian politik, uyang menunjukkan niatnya untuk melanjutkan konflik di wilayah ini,” kata Abu Zuhri dikutip dari Al-Arabiya.
“Gerakan (Hamas) siap menghadapi semua opsi,” lanjutnya.
Hamas sebelumnya menawarkan gencatan senjata di Gaza selama 4,5 bulan, di mana para sandera Israel akan dibebaskan.
Sementara itu negara Zionis harus menarik mundur pasukannya dari Gaza, dan kesepakatan akan dicapai untuk mengakhiri perang.
Tawaran Hamas itu merupakan tanggapan terhadap proposal yang sebelumnya dibuat oleh kepala intelijen Amerika Serikat (AS) dan Israel, yang disampaikan ke Hamas pekan lalu oleh mediator Qatar dan Mesir.
Menteriu Luar Negeri AS Antony Blinken membahas tawaran tersebut dengan Netanyahu setelah tiba di Israel, usai melakukan pembicaraan dengan pemimpin Qatar dan Mesir.
Blinken sendiri kemudian bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbad di Ramallah.
Namun, Netanyahu menegaskan dirinya menolak tawaran gencatan senjata dari Hamas.
Netanyahu bahkan menegaskan janjinya untuk menghancurkan Hamas, dan menegaskan Israel tak memiliki alternatif lain selain kemenangan sepenuhnya di Gaza.
Baca Juga: Pakistan Gelar Pemilu Nasional Hari Ini, Berikut Calon Pemimpin dari Tokoh Politik yang Berpengaruh
Israel melakukan serangan ke Gaza, setelah Hamas melakukan aksi yang membunuh 1.200 orang warga Israel dan menyandera sekitar 253 orang pada 7 Oktober.
Dengan dalih menyerang Hamas, tentara Israel malah membunuhi dan membombardir warga Palestina di Gaza.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan 27.585 warga sipil Palestina dikonfirmasikan telah tewas, dan ribuan lainnya terkubur di bawah puing-puing.
Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Al-Arabiya