> >

Terjebak di Gaza, Pria Inggris Dirayu Intelijen MI5 untuk Jadi Mata-mata demi Keselamatan Keluarga

Kompas dunia | 12 Februari 2024, 20:13 WIB
Tank Israel saat menyerbu Khan Younis di Gaza hari Sabtu, (27/1/2024). Di dekat tank adalah lokasi pemakaman yang dihancurkan Israel. Di bawah hukum internasional, pemakaman dan situs keagamaan mendapatkan perlindungan khusus, menghancurkannya dapat dianggap sebagai kejahatan perang. (Sumber: AP Photo)

GAZA, KOMPAS.TV - Seorang pria Inggris keturunan Palestina yang terjebak di Gaza mengungkapkan ia telah dirayu intelijen Inggris MI5 untuk jadi mata-mata.

Rayuan tersebut diberikan dengan tawaran untuk membantu keluarga kecilnya keluar dari kota yang terkepung tersebut.

Pria tersebut, yang mengatakan tak menerima tawaran tersebut, kini takut keluarganya, termasuk putri berusia setahun dengan kondisi medis serius, dan dua anak yang masih kecil, merasa dalam bahaya karena serangan Israel.

Baca Juga: Kekejaman Israel Berlanjut di Rafah, Bunuh Lebih dari 100 Warga Palestina dan Selamatkan 2 Sandera

Selain itu juga karena krisis kemanusiaan yang semakin memburuk setiap harinya.

Kepada Middle East Eye, Jumat (9/2/2024) pria itu mengatakan bahwa keluarganya telah didaftarkan ke Kantor Pembangunan Luar Negeri dan Persemakmuran (FCDO).

Kantor tersebut telah membantu warga Inggris untuk meninggalkan Gaza melalui penyeberangan Rafah ke Mesir.

Namun, ia mengatakan sudah berpekan-pekan menunggu kabar dari FCDO.

“Saya pikir hanya diperlukan waktu beberapa hari atau setidaknya sepekan,” katanya.

“Tapi, saya sudah menunggu selama lebih dua bulan bagi mereka untuk mengambil saya dan keluarga saya untuk keluar dari perang yang gila dan berbahaya ini,” ujarnya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Middle East Eye


TERBARU