> >

Kongres AS Ketar-ketir Rusia Punya Senjata Canggih Anti-Satelit, Gedung Putih Angkat Bicara

Kompas dunia | 17 Februari 2024, 07:52 WIB
Juru bicara Gedung Putih John Kirby. Gedung Putih hari Kamis (15/2/2024) secara resmi menyatakan Rusia diduga kuat punya senjata canggih anti-satelit yang dianggap mengkhawatirkan. Meski begitu, mereka menegaskan senjata itu tidak bisa langsung menyebabkan kerusakan fisik di Bumi. (Sumber: AP Photo)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Gedung Putih hari Kamis (15/2/2024) secara resmi menyatakan Rusia diduga kuat punya senjata canggih anti-satelit yang dianggap "mengkhawatirkan". Meski begitu, mereka menegaskan senjata itu tidak bisa langsung menyebabkan "kerusakan fisik" di Bumi.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, menjelaskan intelijen AS punya informasi Rusia sudah memiliki senjata tersebut, namun belum aktif. Kirby menekankan meskipun perlu waspada, belum ada ancaman langsung.

Klarifikasi ini muncul setelah peringatan samar Rabu dari Mike Turner, ketua Komite Intelijen Kongres dari Partai Republik. Turner mendesak Gedung Putih untuk membuka informasi mengenai ancaman keamanan nasional ini.

Kirby menyebut proses review dan pembukaan informasi seputar kemampuan Rusia itu sedang berlangsung ketika Turner "sayangnya" merilis pernyataannya. "Kami sangat berhati-hati saat menentukan apa yang kami putuskan untuk dibuka dan dibagikan kepada publik," ujarnya.

Sementara di Moskow, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut klaim AS tentang kemampuan militer Rusia sebagai trik agar Kongres AS mendukung bantuan untuk Ukraina.

Kirby menyatakan senjata tersebut melanggar Traktat Luar Angkasa Internasional, yang sudah ditandatangani oleh 130 negara, termasuk Rusia. Namun, Kirby enggan memberikan komentar mengenai kemampuan nuklir senjata tersebut.

Baca Juga: Putin Promosikan Senjata Rusia, Siap Jual Senjata Presisi Tinggi dan Kerja Sama Teknologi Militer

Ketua Komisi Intelijen Kongres AS Mike Turner. Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, menjelaskan intelijen AS punya informasi Rusia sudah memiliki senjata tersebut, namun belum aktif. (Sumber: AP Photo)

Traktat tersebut secara tegas melarang penempatan "senjata nuklir atau jenis senjata pemusnah massal lainnya" di orbit atau "senjata stasioner di luar angkasa dengan cara lain."

Gedung Putih akan mengkomunikasikan langsung keprihatinan ini kepada Rusia. Meskipun berusaha meyakinkan masyarakat, Kirby mengakui bahwa ini adalah masalah serius. "Saya tidak ingin meremehkan potensi gangguan di sini," ujarnya.

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, memberikan informasi kepada anggota Kongres di Capitol Hill.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU