> >

Jika Prabowo Resmi Jadi Presiden Indonesia, Ini Artinya bagi Hubungan dengan Australia

Kompas dunia | 17 Februari 2024, 09:30 WIB
Capres Prabowo Subianto menyampaikan pendapat saat adu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). (Sumber: Kompas.tv/Ant/ADITYA PRADANA PUTRA)

CANBERRA, KOMPAS.TV - Kemungkinan besar terpilihnya Prabowo Subianto sebagai Presiden Indonesia dipastikan berdampak pada hubungan Indonesia-Australia.

Prabowo saat ini masih unggul dari lawan-lawannya, baik dari quick count dan juga penghitungan yang tengah dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Media Australia ABC News, Sabtu (17/2/2024), menegaskan kebijakan luar negeri Indonesia diyakini tak akan berubah saat Prabowo mengambil alih kepemimpinan.

Baca Juga: Arah Kebijakan Prabowo Terkait Laut China Selatan Disorot Media Asing

Hal itu berarti tak akan ada perubahan dalam hubungan Indonesia dengan Australia.

Namun, pengamat Australia memperingatkan bahwa kepribadian Prabowo serta masa lalunya yang dipertanyakan dapat menyebabkan “sakit kepala” bagi Canberra.

Profesor Hubungan Internasional dan Politik Komperatif Universitas Sydney, Justin Hastings mengatakan masuknya unsur-unsur penting pemerintahan Jokowi ke dalam tim Prabowo menunjukkan bahwa ia setidaknya menjanjikan “kelanjutan”.

“Mengingat ia saat ini juga menteri pertahanan, apa yang dilakukan Indonesia dari bidang pertahanan kemunginan besar akan terus dilakukan setelah Prabowo menjadi presiden,” tuturnya.

“Artinya Australia adalah kita melihat seorang presiden yang secara umum akan mengikuti kontur kebijakan luar negeri Indonesia yang sudah ada, khususnya non-blok,” kata Hastings.

Ia pun mengatakan, secara khusus Prabowo akan menjadi presiden pro-Indonesia, yang bisa dikatakan tak secara khusus pro atau anti AS, Australia atau China.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU