> >

Israel Kembali Perintahkan Warga Palestina Kosongkan Sebagian Gaza City

Kompas dunia | 21 Februari 2024, 06:45 WIB
Anak-anak Palestina berkumpul untuk mendapatkan makanan gratis di Rafah, Jalur Gaza, Jumat, 16 Februari 2024. Gaza mengalami kekurangan makanan, obat-obatan, dan bahan dasar lainnya karena serangan dan blokade Israel. (Sumber: AP Photo/Fatima Shbair)

Amerika Serikat, sekutu terdekat Israel, Mesir dan Qatar mencoba melakukan mediasi untuk kesepakatan gencatan senjata lain dan pembebasan tawanan.

Pemimpin politik utama Hamas, Ismail Haniyeh, berada di Kairo untuk bertemu dengan pejabat Mesir pada Selasa. Namun, dilaporkan tidak ada harapan akan tercapainya terobosan.

Baca Juga: Israel Disebut Lakukan Pemerkosaan dan Kekerasan Seksual terhadap Wanita di Gaza

Tentara perempuan Israel berfoto-foto dengan latar belakang kehancuran Gaza, Senin, (19/2/2024). Israel kembali memerintahkan warga Palestina mengosongkan sebagian wilayah Gaza City yang berada di bagian utara Jalur Gaza, Selasa (20/2/2024). (Sumber: AP Photo)

Potensi Melonjaknya Korban Anak

Laporan Global Nutrition Cluster, kemitraan bantuan yang dipimpin oleh UNICEF, menyatakan lebih dari 90 persen anak di bawah 5 tahun di Gaza hanya mengonsumsi dua atau kurang kelompok makanan sehari, yang dianggap sebagai kekurangan pangan yang parah.

Persentase yang sama terkena penyakit menular, dengan 70 persen mengalami diare dalam dua minggu terakhir.

Lebih dari 80 persen rumah di Gaza tidak memiliki air bersih dan layak minum, serta satu orang rata-rata hanya mendapat satu liter per hari, menurut laporan yang dirilis pada Senin (19/2/2024).

Di Rafah, tempat sebagian besar bantuan kemanusiaan masuk, tingkat malnutrisi akut mencapai 5 persen, dibandingkan dengan 15 persen di utara Gaza yang telah diisolasi militer Israel dan sebagian besar tidak mendapatkan pasokan bantuan selama berbulan-bulan.

Sebelum serangan Israel yang dimulai 7 Oktober 2023, tingkat malnutrisi akut di seluruh Gaza kurang dari 1 persen, menurut laporan tersebut.

Baca Juga: Serangan Brutal ke Gaza Membuat Ekonomi Israel Terguncang, Kontraksi Hampir 20%

"Jalur Gaza akan mengalami ledakan kematian anak yang dapat dihindari, yang akan menambah tingkat kematian anak yang sudah tidak terperikan di Gaza," kata pejabat UNICEF, Ted Chaiban, dalam sebuah pernyataan.

Sebuah laporan PBB pada Desember menemukan, seluruh 2,3 juta warga Palestina di Gaza menghadapi krisis pangan, dengan seperempat populasi menghadapi kelaparan.

Israel mengeklaim tidak ada pembatasan bantuan kemanusiaan, tetapi kelompok bantuan mengatakan pengiriman bantuan di dalam Gaza sangat terhambat oleh penutupan jalan yang dilakukan militer Israel, pertempuran sengit, dan keruntuhan hukum dan ketertiban karena serangan Israel menargetkan petugas kepolisian Gaza.

Pada awal bulan ini, badan PBB yang mengurusi pengungsi Palestina, UNRWA, yang merupakan penyedia bantuan utama di Gaza, mengatakan Israel menahan pengiriman makanan bagi lebih dari satu juta orang.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU