> >

Moskow Ingatkan Konflik Militer Terbuka Tidak Akan Terhindarkan jika NATO Kirim Pasukan ke Ukraina

Kompas dunia | 28 Februari 2024, 01:30 WIB
Konflik militer terbuka antara NATO dan Rusia tidak akan terhindarkan jika NATO mengirim pasukan ke Ukraina, kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, hari Selasa, (27/2/2024). (Sumber: Anadolu)

Meskipun menolak opsi militer NATO, Stoltenberg menegaskan kepada AP, "Ini adalah perang agresi oleh Rusia terhadap Ukraina, yang jelas melanggar hukum internasional. Menurut hukum internasional, Ukraina memiliki hak untuk bela diri, dan kami memiliki hak untuk mendukung mereka dalam mempertahankan hak tersebut."

NATO, sebagai aliansi, memberikan bantuan non-matériel kepada Ukraina, seperti persediaan medis, seragam, dan perlengkapan musim dingin. Meskipun begitu, beberapa anggota NATO mengirim senjata dan amunisi secara bilateral atau dalam kelompok.

Keputusan untuk mengirim pasukan akan memerlukan dukungan penuh dari semua negara anggota.

Presiden Prancis Emmanuel Macron, pada Senin (26/2/2024), menyatakan Barat belum mengecualikan kemungkinan mengirim pasukan ke Ukraina di masa depan, terutama ketika invasi Rusia memasuki tahun ketiga.

Macron menegaskan bahwa kemungkinan pengiriman pasukan dari negara-negara Barat ke Ukraina masih terbuka. Pernyataan ini muncul setelah pertemuan 20 kepala negara Barat terkait perang Rusia-Ukraina yang telah memasuki tahun ketiga.

Dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Elysee, Paris, Senin (26/2/2024), Macron menyatakan, "Kami akan melakukan segala yang mungkin agar Rusia tidak berhasil memenangkan perang ini."

Ia mengungkapkan bahwa isu pengiriman pasukan dibahas dalam pertemuan tersebut, tetapi tidak memberikan rincian negara mana yang sedang mempertimbangkan opsi ini dengan alasan "ambiguitas strategis."

"Belum ada kesepakatan resmi hari ini terkait pengiriman pasukan yang didukung oleh semua pihak. Namun, dari segi dinamika, tidak ada yang dapat dikecualikan," ujar Macron, sebagaimana dikutip oleh Associated Press.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : TASS / Associated Press


TERBARU