> >

Saat Raja Yordania Abdullah II Ikut Terbang dan Terjunkan Sendiri Bantuan dari Udara Bagi Warga Gaza

Kompas dunia | 28 Februari 2024, 06:20 WIB
Raja Yordania Abdullah II diatas Hercules C-130 sebelum menerjunkan bantuan di Gaza, Selasa (27/2/2024). Raja Abdullah II ikut langsung dalam misi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza melalui operasi penerjunan bantuan dengan pesawat terbang, demikian disampaikan oleh Angkatan Bersenjata Yordania. (Sumber: Petra News Agency Jordan)

Salah satu pesawat didedikasikan untuk menyediakan pasokan medis mendesak, bantuan kemanusiaan, dan bahan bakar untuk rumah sakit lapangan Yordania di selatan Gaza.

Operasi pada Selasa (27/2) kemarin dilakukan dalam rangka dukungan internasional terhadap upaya berkelanjutan Yordania dalam mengirimkan bantuan ke Jalur Gaza melalui udara atau darat.

Israel melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober, menewaskan hampir 29.900 orang dan menyebabkan kehancuran besar serta kekurangan barang kebutuhan, sementara hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas.

Baca Juga: Tiba di Den Haag untuk Sidang ICJ, Menlu Retno Marsudi Langsung Temui Menlu Palestina dan Yordania

Bantuan yang diterjunkan Yordania diatas Gaza, hari Selasa, (27/2/2024). Raja Yordania Abdullah II ikut langsung melepas bantuan lewat udara sepanjang pantai Gaza. (Sumber: Petra News Agency)

Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, Perang oleh Israel ini memaksa 85% populasi Gaza mengalami pengungsian internal di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur rusak atau hancur, menurut PBB.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Putusan sementara pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin bantuan kemanusiaan disediakan kepada warga sipil di Gaza.

Kelaparan menghantui Gaza, di mana anak-anak menangis karena kelangkaan pangan melanda enklave tersebut.

Menurut hasil pemeriksaan malnutrisi PBB, tingkat malnutrisi akut keseluruhan di antara anak-anak berusia 6-59 bulan di Gaza telah meningkat secara signifikan menjadi 16,2%, melebihi ambang batas kritis 15% yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO.

Namun, pertikaian terus berlanjut, dan pengiriman bantuan masih sangat tidak memadai untuk mengatasi bencana kemanusiaan ini.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Petra News Agency - Yordania


TERBARU