> >

Rusia Sebut Washington Bertanggung Jawab atas Korban Sipil di Gaza: Itu Harga dari Veto AS di DK PBB

Kompas dunia | 28 Februari 2024, 14:54 WIB
Seorang wanita Palestina menangis di dekat jenazah seorang anak yang terbunuh akibat serangan Israel di Jalur Gaza, di sebuah ruang jenazah di Khan Younis, Selasa, 27 Februari 2024. (Sumber: AP Photo/Hatem Ali)

 

NEW YORK, KOMPAS.TV - Utusan Federasi Rusia dan Amerika Serikat (AS) terlibat perdebatan sengit saat membahas situasi Gaza dalam pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Selasa (27/2/2024).

Utusan Tetap Rusia untuk PBB Vassily Nebenzya menuduh negara-negara Barat membiarkan Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.

Nebenzya menyinggung kebijakan AS yang memveto sejumlah resolusi Dewan Keamanan PBB yang bertujuan menghadirkan gencatan senjata di Gaza.

Menurutnya, gencatan senjata dapat mencegah kelaparan massal di Gaza.

"Washington bertanggung jawab penuh atas korban sipil yang luar biasa karena eskalasi ini. Jumlahnya sekarang mendekati 30.000. Dan itulah harga dari veto Amerika di Dewan Keamanan tentang Gaza," kata Nebenzya, dikutip Al Jazeera.

Baca Juga: Seperempat Penduduk Gaza Terancam Kelaparan, Israel Disebut Hambat Pasokan Pangan

Sementara Wakil Utusan AS untuk PBB Robert Wood merespons dengan menonjolkan tindakan Rusia menginvasi Ukraina.

Wood menyebut Rusia tidak berkontribusi terhadap perdamaian karena mengebom masyarakat Ukraina.

"Saya hanya ingin mengingatkan semuanya di ruangan ini bahwa Federasi Rusia adalah negara yang tidak berkontribusi menyelesaikan krisis kemanusiaan. Mereka menciptakannya," katanya.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU