> >

Khawatir Zelenskyy Digulingkan di Musim Semi, Komite Intelijen Ukraina Minta Penguatan Keamanan

Kompas dunia | 28 Februari 2024, 22:10 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Legitimasi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mungkin akan dipertanyakan dan upaya kudeta mungkin dilakukan pada musim semi, kata anggota komite intelijen berpangkat tinggi hari Selasa, (27/8/2024). (Sumber: AP Photo)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Legitimasi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mungkin akan dipertanyakan dan upaya kudeta mungkin dilakukan pada musim semi, kata anggota komite intelijen berpangkat tinggi hari Selasa, (27/8/2024).

"Operasi khusus Maidan-3 Rusia akan mencapai puncaknya pada Maret-Mei 2024," demikian pernyataan Komite Intelijen di bawah Presiden Ukraina yang dipublikasikan di saluran Telegram Direktorat Utama Intelijen (GUR) di bawah Kementerian Pertahanan Ukraina, seperti laporan Anadolu, Rabu, (28/2/2024).

Menurut komite tersebut, dalam beberapa minggu mendatang, akan ada "upaya untuk menciptakan konflik baik di dalam Ukraina maupun di bagian lain dunia," dan legitimasi Zelenskyy mungkin dipertanyakan setelah 20 Mei.

Operasi ini akan dilakukan untuk "memecah belah semua, termasuk perwakilan kepemimpinan politik," menebar kepanikan, "memisahkan antara militer dan warga sipil," dan mengganggu mobilisasi militer.

Dalam konteks ini, komite tersebut mengajak warga dan mitra dari Barat untuk memperkuat "langkah-langkah keamanan menyeluruh."

Debat sedang berlangsung di Ukraina mengenai legitimasi otoritas pemerintah dalam ketiadaan pemilihan parlemen dan presiden, yang tidak dapat diadakan selama keadaan perang.

Baca Juga: Moskow Ingatkan Konflik Militer Terbuka Tidak Akan Terhindarkan jika NATO Kirim Pasukan ke Ukraina

Kepala Direktorat Intelijen Utama Ukraina (GRU) Kirill Budanov. Legitimasi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mungkin akan dipertanyakan dan upaya kudeta mungkin dilakukan pada musim semi, kata anggota komite intelijen berpangkat tinggi hari Selasa, (27/8/2024). (Sumber: Dmitry Larin/Ukrainska Pravda)

Pada 25 Februari, Ruslan Stefanchuk, kepala parlemen Ukraina dan anggota partai Pelayan Rakyat Zelenskyy, mengatakan "wewenang presiden saat ini berakhir setelah kepala negara yang baru terpilih dilantik," menyiratkan bahwa Zelenskyy akan terus menjabat sebagai presiden.

Namun, pemimpin partai oposisi Petro Poroshenko dan Yulia Tymoshenko mengusulkan pembentukan pemerintahan koalisi untuk menghindari krisis legitimasi.

Namun, Oleksiy Danilov, sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional, menyebut proposal ini "tidak tepat."

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Anadolu


TERBARU