> >

Masa Jabatan Berakhir Bulan Mei, Zelenskyy Minta Nasihat dari Mahkamah Konstitusi Ukraina

Kompas dunia | 29 Februari 2024, 07:05 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengumumkan niatnya untuk mencari pandangan hukum terkait masa jabatannya yang akan segera berakhir, termasuk pertimbangan terkait kemungkinan pelaksanaan pemilihan presiden di tengah darurat militer dan legitimasi kepemimpinan jika dia tetap menjabat setelah masa jabatannya berakhir. (Sumber: AP Photo)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Kantor Kepresidenan Ukraina berencana meminta nasihat hukum dari Mahkamah Konstitusi terkait legitimasi kepemimpinan Presiden Volodymyr Zelenskyy, yang masa jabatannya akan berakhir pada 20 Mei mendatang.

Presiden Zelenskyy mengumumkan niatnya untuk mencari pandangan hukum terkait masa jabatannya yang akan segera berakhir, termasuk pertimbangan terkait kemungkinan pelaksanaan pemilihan presiden di tengah darurat militer dan legitimasi kepemimpinan jika dia tetap menjabat setelah masa jabatannya berakhir, sebagaimana dilaporkan oleh media lokal Zerkalo Nedeli pada hari Selasa (27/2/2024) yang dikutip Antara.

"Kami berencana untuk meminta pandangan hukum Mahkamah Konstitusi mengenai masa jabatan saya yang akan berakhir. Isu-isu terkait situasi darurat dan legitimasi kepemimpinan akan kami bahas," ujar Zelenskyy dalam pernyataannya kepada media.

Pihak Zelenskyy, yang diwakili oleh partai Sluha Narodu, akan menyampaikan berkas permintaan nasihat hukum kepada Mahkamah Konstitusi.

Dalam lapoan Zerkalo Nedeli, pihak Zelenskyy mengungkapkan kekhawatiran mereka apabila nasihat yang diberikan oleh Mahkamah Konstitusi tidak sesuai dengan harapan mereka, "Kami khawatir bahwa pandangan Mahkamah Konstitusi mungkin tidak sesuai dengan harapan kami," kata pejabat istana kepresidenan Ukraina.

Langkah ini masih menjadi subjek perdebatan di Ukraina, dengan beberapa anggota parlemen menyampaikan keraguan mengenai kemungkinan Zelenskyy untuk tetap menjabat setelah 20 Mei.

Dalam pernyataan lain, berkas pendapat hukum yang terkait dengan permintaan nasihat Mahkamah Konstitusi juga menimbulkan keraguan apakah Zelenskyy dapat terus menjabat sebagai presiden setelah 20 Mei.

Debat tentang legitimasi pemerintahan Ukraina tengah berlangsung, di mana pemilihan presiden dan legislatif tidak dapat dilaksanakan karena situasi perang dengan Rusia.

Baca Juga: Khawatir Zelenskyy Digulingkan di Musim Semi, Komite Intelijen Ukraina Minta Penguatan Keamanan

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menandatangani dokumen pengajuan sebagai anggota Uni Eropa dengan diapit Perdana Menteri Denys Shymhal dan kepala parlemen Ukraina, Ruslan Stefanchuk, Senin (28/2/2022). (Sumber: Laman Facebook Presiden Ukraina)

Ketua Parlemen Ukraina dan pemimpin Partai Sluha Narodu, Ruslan Stefanchuk, pada 25 Februari lalu menyatakan otoritas presiden akan berakhir segera setelah presiden terpilih yang baru dilantik. "Ketika presiden terpilih dilantik, secara otomatis otoritas presiden yang sedang menjabat berakhir," ungkap Stefanchuk.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Zerkalo Nedeli / Antara


TERBARU