> >

UNICEF Peringatkan Kematian Anak-anak Gaza Melonjak Tajam Akibat Pengepungan Israel

Kompas dunia | 4 Maret 2024, 08:06 WIB
Anak-anak Palestina mendapatkan makanan gratis yang dibagikan di Rafah, Jalur Gaza, Jumat, 23 Februari 2024. UNICEF hari Minggu (3/3/2024) dengan nada sangat serius memberi peringatan bahwa jumlah kematian anak-anak di Jalur Gaza akan melonjak tajam seiring berlanjutnya serangan dan pengepungan Israel. (Sumber: AP Photo/Fatima Shbair)

ANKARA, KOMPAS TV - Badan PBB untuk anak-anak (UNICEF)  hari Minggu (3/3/2024) dengan nada sangat serius memberi peringatan bahwa jumlah kematian anak-anak di Jalur Gaza, Palestina,  akan melonjak tajam seiring berlanjutnya serangan dan pengepungan Israel.

Setidaknya 15 anak Palestina dilaporkan meninggal karena dehidrasi dan kekurangan gizi di Rumah Sakit Kamal Adwan di utara Jalur Gaza, sebagai dampak dari blokade ketat yang diberlakukan oleh Israel di daerah tersebut, menurut otoritas kesehatan setempat, seperti laporan Anadolu, Minggu, (3/2/2024).

Adele Khodr, direktur regional UNICEF untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, mengatakan, "Kemungkinan besar ada lebih banyak anak yang berjuang untuk hidup di salah satu rumah sakit terakhir yang masih beroperasi di Gaza, dan mungkin bahkan lebih banyak anak di bagian utara yang tidak bisa mendapatkan perawatan sama sekali."

UNICEF mencatat hampir 16% dari anak-anak di bawah dua tahun di utara Gaza mengalami kekurangan gizi akut.

"Sekarang, kematian anak-anak yang kami khawatirkan sudah terjadi dan kemungkinan akan meningkat dengan cepat kecuali perang berakhir dan hambatan terhadap bantuan kemanusiaan segera diatasi," peringat Khodr.

UNICEF mendesak Israel agar lembaga bantuan kemanusiaan diizinkan membawa bantuan ke Gaza melalui semua lintas batas, termasuk ke utara Gaza.

Baca Juga: Menteri Israel yang Pernah Ancam Bom Nuklir Gaza Ingin Hapus Bulan Ramadan

Anak-anak Palestina mendapatkan makanan gratis yang dibagikan di Rafah, Jalur Gaza, Jumat, 23 Februari 2024. UNICEF hari Minggu (3/3/2024) dengan nada sangat serius memberi peringatan bahwa jumlah kematian anak-anak di Jalur Gaza akan melonjak tajam seiring berlanjutnya serangan dan pengepungan Israel. (Sumber: Anadolu)

"Rasa putus asa dan keputusasaan di antara orang tua dan dokter sudah tak tertahankan karena menyadari bantuan penyelamatan nyawa yang hanya beberapa kilometer jauhnya, tidak dapat dijangkau. Namun, yang lebih buruk adalah teriakan meratap dari bayi-bayi yang perlahan-lahan mati di bawah pandangan dunia," ungkap Khodr.

"Hidup ribuan bayi dan anak lebih banyak bergantung pada tindakan mendesak yang diambil sekarang."

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Anadolu / UNICEF


TERBARU