> >

Begal Nigeria Culik 280 Siswa SD, Guru dan Staf Sekolah, Aparat Gelar Perburuan Besar-besaran

Kompas dunia | 9 Maret 2024, 00:15 WIB
Lebih dari 280 siswa sekolah dasar beserta para guru mereka diculik oleh kelompok bersenjata di Nigeria bagian barat laut, hari Jumat, (8/3/2024). (Sumber: Anadolu)

KANO, KOMPAS.TV - Lebih dari 280 siswa sekolah dasar beserta para guru mereka diculik oleh kelompok bersenjata di Nigeria bagian barat laut, Jumat (8/3/2024).

Para penyerang, yang dikenal sebagai begal lokal, menyerbu SD Otoritas Pendidikan Lokal di Kuriga, sebuah kota di wilayah pemerintah lokal Chikun, Kamis (7/3) menurut juru bicara Komando Kepolisian Nigeria di negara bagian Kaduna, Mansir Hassan.

Melansir Anadolu, Hassan mengatakan tim taktis telah dikerahkan untuk mengejar para penjahat dan menyelamatkan korban. Pejabat sekolah Muhammad Abdullahi menjelaskan beberapa staf, termasuk kepala sekolah, juga diculik.

Dia mengungkapkan 187 anak hilang di GSS Kuriga, sementara 25 dari 125 anak yang hilang dari sekolah sudah kembali.

Menurut Abdullahi, penghitungan menyebutkan sekitar 280 siswa yang diculik, meskipun penghitungan masih berlangsung. Para penyerang masuk ke sekolah dan mulai menembak secara sembarangan, katanya.

Saksi mata Abdulwasiu Hameed mengatakan para begal membawa anak-anak sekolah dan staf yang diculik ke dalam semak-semak, sambil menembak secara sporadis untuk menjauhkan pasukan keamanan.

Ketika mengunjungi sekolah pada Kamis, Gubernur Kaduna Uba Sani mengatakan jumlah pasti yang diculik tidak jelas, tetapi ia bersumpah untuk memastikan pembebasan mereka.

Orang tua dan warga menyalahkan penculikan ini pada kurangnya keamanan di daerah tersebut.

Baca Juga: Nigeria Krisis Ekonomi akibat Nilai Tukar Anjlok yang Picu Super Inflasi, Ini Sebabnya

Lebih dari 280 siswa sekolah dasar beserta para guru mereka diculik oleh kelompok bersenjata di Nigeria bagian barat laut, hari Jumat, (8/3/2024). Para penyerang dikenal sebagai begal lokal, menyerbu SD setempat di Kuriga, sebuah kota di wilayah pemerintah lokal Chikun, hari Kamis, (7/3/2024). (Sumber: USA Today)

Penculikan dan penculikan massal umum terjadi di Nigeria di mana penduduk dan pasukan keamanan menghadapi ancaman dari teroris Boko Haram dan kelompok kriminal lainnya.

Nigeria saat ini tengah menghadapi salah satu krisis ekonomi paling serius dalam beberapa tahun terakhir, dipicu oleh lonjakan inflasi yang menyebabkan mata uang negara ini terjun ke level terendahnya terhadap dolar.

Data terbaru yang dirilis pemerintah pada hari Kamis (15/2/2024) bulan lalu menunjukkan tingkat inflasi pada bulan Januari mencapai 29,9%, level tertinggi sejak tahun 1996, terutama disebabkan oleh kenaikan harga makanan dan minuman non-alkohol.

Situasi ini memicu kemarahan dan protes di seluruh negeri.

Mata uang Nigeria, Naira, terus mengalami penurunan nilainya menjadi 1.524 naira per dolar Amerika, mencerminkan penurunan sebesar 230% dalam setahun terakhir, seperti dilaporkan oleh Associated Press, Sabtu (17/2/2024).

"Keluarga saya sekarang hidup (makan) satu hari sekali (dan) bertawakal kepada Tuhan," kata pedagang Idris Ahmed, yang penjualannya di toko pakaian di ibu kota Nigeria, Abuja, turun dari rata-rata $46 per hari menjadi $16.

Penurunan nilai mata uang ini memperburuk situasi yang sudah sulit, lebih lanjut merugikan pendapatan dan tabungan. Ini menimbulkan kesulitan bagi jutaan warga Nigeria yang sudah berjuang menghadapi kesulitan akibat reformasi pemerintah, termasuk penghapusan subsidi gas yang menyebabkan kenaikan harga gas tiga kali lipat.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Anadolu


TERBARU