> >

Hacker Rusia Bobol Akses ke Perangkat Lunak Microsoft, Ternyata lewat Cara Ini

Kompas dunia | 9 Maret 2024, 14:25 WIB
Ilustrasi hacker. (Sumber: Kompas.com)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Hacker Rusia dilaporkan telah membobol akses ke sistem perangkat lunak Microsoft dalam upaya peretasan yang terungkap Januari lalu.

Upaya pembobolan oleh hacker yang diduga didukung Pemerintah Rusia itu diungkapkan Microsoft, Jumat (8/3/2024).

Pengungkapan ini membongkar lebih jauh lagi penyusupan yang serius ke sistem Microsoft dari yang sebelumnya diketahui.

Baca Juga: Yahya Sinwar dan Ismail Haniyeh Beda Pendapat soal Isi Gencatan Senjata Hamas-Israel di Gaza

Dikutip dari CNN, Microsoft mengungkapkan bagaimana cara hacker tersebut bisa membobol akses untuk masuk ke sistem software mereka.

Pada laporan yang diberikan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS, Microsoft yakin para peretas pada beberapa pekan terakhir menggunakan informasi yang dicuri dari sistem pesan elektronik korporat Microsoft untuk masuk ke beberapa sumber repositori kode dan sistem internal perusahaan.

Kode sumber sangat diperlukan perusahaan, juga peretas yang mencoba membobolnya, karena merupakan rahasia program perangkat lunak yang membuatnya berfungsi.

Peretas yang memiliki akses ke kode sumber dapat menggunakannya untuk serangan lanjutan pada sistem lain.

Microsoft pertama kali mengungkapkan pembobolan tersebut pada Januari lalu, beberapa hari sebelum perusahaan teknologi besar lainnya, Hewlett Packard mengatakan peretas yang sama telah melanggar sistem e-mail berbasis cloud miliknya.

Sejauh mana dan tujuan pasti dari aktivitas peretasan ini masih belum jelas.

Baca Juga: Unggul di Pilpres 2024, Prabowo Dapat Ucapan Selamat dari Presiden Prancis Emmanuel Macron

Namun, para ahli mengatakan kelompok yang bertanggung jawab memiliki sejarah kampanye pengumpulan intelijen yang luas untuk mendukung Kremlin.

Kelompok hacker yang diduga didukung Pemerintah Rusia tersebut diyakini di belakang pembobolan ke beberapa sistem e-mail badan Pemerintahan AS pada 2020.

Hacker tersebut memiliki akses selama berbulan-bulan ke e-mail yang tak dirahasiakan di Departemen Homeland Security, dan sejumlah badan lainnya, sebelum operasi mata-mata itu diketahui.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : CNN


TERBARU