> >

Kesaksian Mengerikan Warga Gaza yang Berhasil Lolos dari Serbuan Israel ke Rumah Sakit Utama

Kompas dunia | 24 Maret 2024, 23:07 WIB
Tenaga medis Palestina dekat ambulans yang dihantam serangan udara Israel di dalam Rumah Sakit Nasser di Khan Younis. Warga Palestina yang lolos dari serangan Israel di sekitar rumah sakit utama Gaza memberi kesaksian mereka dalam serbuan Israel ke rumah sakit tersebut. (Sumber: AP Photo)

Sehari setelah meninjau truk-truk bantuan yang menunggu untuk memasuki Gaza dan menyebut kelaparan sebagai penyiksaan moral. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera bersama dengan pembebasan sandera di Gaza.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan lima warga Palestina yang terluka dan terjebak di Rumah Sakit Shifa meninggal karena kekurangan makanan, air, dan layanan medis.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengecam kondisi tersebut sebagai sangat tidak manusiawi.

Jameel al-Ayoubi, salah satu pengungsi di Shifa, mengatakan tank dan buldoser militer Israel merusak halaman rumah sakit, menghancurkan ambulans dan kendaraan sipil. Dia menyaksikan tank sengaja melindas beberapa mayat warga Gaza yang tewas pada awal serangan.

Militer Israel mengklaim telah mengevakuasi pasien dan staf medis dari departemen darurat Shifa karena Hamas membuat pertahanan di dalam bangunan tersebut, sekaligus mengklaim telah menyediakan lokasi alternatif bagi pasien yang terluka parah.

Adapun Abed Radwan, yang tinggal sekitar 200 meter dari rumah sakit, menceritakan bagaimana pasukan Israel menyerbu semua bangunan di sekitarnya, menahan beberapa orang dan memaksa yang lain untuk berjalan ke selatan. Dia melihat mayat di jalanan dan rumah yang hancur saat dia berjalan.

Baca Juga: Menteri Israel Bersikeras Rafah Harus Segera Diinvasi meski Seluruh Dunia Menentangnya

Parasut menjatuhkan pasokan ke Jalur Gaza utara, Minggu 24 Maret 2024. (Sumber: AP Photo)

Militer Israel juga menyatakan telah menyerbu rumah sakit lain di Khan Younis di tengah “pemboman yang sangat intens.” Mereka mengklaim telah mengeliminasi teroris menggunakan tembakan tank.

Saat ini, perang telah berlangsung selama enam bulan dan menewaskan setidaknya 32.226 warga Palestina. Israel mengklaim telah membunuh lebih dari 13.000 militan Hamas.

Lebih dari 80% populasi Gaza telah mengungsi, dengan sebagian besar mencari perlindungan di Rafah, yang dikatakan akan menjadi target operasi darat selanjutnya oleh Israel.

Upaya mediasi untuk mencapai gencatan senjata dan pembebasan sandera masih terus berlangsung.

Di seberang perbatasan Gaza, komunitas Yahudi merayakan Purim, sementara konflik antara Israel dan Hezbollah Lebanon juga meningkat. Serangan udara Israel di Lebanon menewaskan seorang pekerja Suriah, sementara Hezbollah menembakkan roket sebagai balasan.

Perang ini telah membawa ketidakstabilan di seluruh wilayah, termasuk meningkatnya konflik antara Israel dan kelompok militan Hezbollah di Lebanon.

Serangan udara Israel di Lebanon pada hari Minggu menewaskan seorang pekerja konstruksi Suriah, sementara Hezbollah merespons dengan menembakkan 60 roket ke perbatasan Israel sebagai balasan. Hingga saat ini, tidak ada laporan tentang korban di pihak Israel.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU