> >

Warga Gaza: Pelabuhan yang Dibangun Amerika Serikat Adalah Pelabuhan Pendudukan

Kompas dunia | 28 Maret 2024, 06:30 WIB
Parasut menjatuhkan pasokan ke Jalur Gaza utara, terlihat dari Israel selatan, Senin, 25 Maret 2024. Palestina menggambarkan dermaga sementara yang sedang dibangun Amerika Serikat di Gaza sebagai pelabuhan pendudukan. untuk memindahkan warga Gaza keluar tanah air mereka. (Sumber: AP Photo)

GAZA CITY, KOMPAS TV - Palestina menggambarkan dermaga sementara yang sedang dibangun Amerika Serikat (AS) di Gaza sebagai "pelabuhan pendudukan" untuk memindahkan warga Gaza keluar dari tanah air mereka.

Presiden AS Joe Biden pada tanggal 7 Maret 2024 mengumumkan dirinya menugaskan militer AS membangun dermaga sementara di dekat Gaza untuk pengiriman bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan. Sementara Israel selalu hanya membiarkan sedikit bantuan masuk ke Gaza lewat jalan darat.

Pembangunan dermaga sementara tersebut bisa memakan waktu hingga 60 hari, setelah itu akan disediakan 2 juta makanan per hari untuk Gaza.

Permintaan Palestina untuk peralatan yang mampu mengangkat puing-puing rumah yang dibom dalam beberapa bulan serangan Israel, untuk mengeluarkan jenazah yang meninggal, dan untuk membantu yang terluka telah tidak dijawab selama enam bulan terakhir.

Namun, dalam beberapa minggu terakhir, dengan dukungan AS, banyak bulldozer dan truk yang dikirim oleh Israel ke perbatasan Gaza telah mengangkut ribuan ton puing dari rumah-rumah yang dihancurkan di Gaza, bersama dengan bagian-bagian tubuh, ke tepi daerah yang dilanda bencana untuk digunakan dalam pembangunan dermaga baru.

Berbicara kepada Anadolu, analis politik Palestina Usame Abdulhadi menuduh AS dan Israel tidak jujur tentang proyek tersebut.

"Jika mereka jujur, truk dan bulldozer yang masuk Gaza secara besar-besaran untuk membangun pelabuhan tersebut akan bertindak menyelamatkan ribuan yang terluka dan terus berdarah sampai mati di bawah reruntuhan rumah yang dihancurkan oleh negara penjajah (Israel)," katanya.

"Dermaga ini akan dibangun untuk memperkuat kedaulatan Israel di pantai, untuk membuat Pintu Masuk Perbatasan Rafah tidak efektif, untuk mengakhiri kedaulatan Palestina, dan untuk mendorong migrasi orang-orang Gaza," ungkap Abdulhadi memperingatkan.

Baca Juga: Empat Kapal Militer AS Mulai Berlayar untuk Bangun Dermaga Apung Bantuan Kemanusiaan di Gaza

Warga Palestina membawa jenazah seorang wanita yang ditemukan di bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di Rafah, Jalur Gaza, pada Rabu, 27 Maret 2024. (Sumber: AP Photo)

Ia menekankan bahwa Israel telah memblokir Gaza, menutup perlintasan perbatasan, dan menghambat masuknya bantuan kemanusiaan.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press, Anadolu


TERBARU