> >

Arab Saudi Ditunjuk PBB Jadi Pemimpin Forum Hak Perempuan dan Kesetaraan Gender, Banjir Kecaman

Kompas dunia | 29 Maret 2024, 11:37 WIB
Duta Besar Arab Saudi untuk PBB Abdulaziz bin Al-Wasil. (Sumber: Arab News)

RIYADH, KOMPAS.TV - PBB menunjuk Arab Saudi sebagai pemimpin forum Hak Perempuan dan Kesetaraan Gender.

Namun, penunjukan tersebut menimbulkan banjir kecaman dari kelompok penegak hak-hak perempuan.

Komisi Status Perempuan PBB (CSW), dengan suara bulat menunjuk Arab Saudi untuk memimpin sesi ke-69 forum tersebut pada 2025.

Baca Juga: Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Serangan Teroris yang Bantai 143 Orang di Moskow

Duta Besar Saudi untuk PBB, Abdulaziz bin Al-Wasil, terpilih sebagai ketua pada Rabu (27/3/2024).

Tetapi jelang keputusan tersebut, Deputi Direktur Advokasi Amnesty International Sherine Tadros mengecam Arab Saudi atas perlakuan buruknya terhadap perempuan.

“Komisi Status Perempuan mempunyai mandat yang jelas untuk memajukan hak-hak perempuan dan kesetaraan gender, serta sangat penting bagi ketua komisi untuk menjunjung tinggi hal ini,” ujarnya dikutip dari CNN.

“Catatan buruk Arab Saudi dalam hal perlindungan dan pengakuan hak-hak perempuan menyoroti kesenjangan besar atas kenyataan yang dialami perempuan dan anak perempuan di Arab Saudi, dan aspirasi komisi tersebut,” kata Tadros.

Tadros menambahkan Arab Saudi tak bisa membuktikan komitmennya terhadap hak-hak perempuan hanya dengan mendapatkan peran kepemimpinan dalam komisi itu.

“Arab Saudi harus menunjukkan komitmennya melalui tindakan nyata di dalam negeri,” katanya.

Lembaga Hak Asasi Manusia juga memperingatkan mengenai keputusan PBB.

Mereka mengatakan pada pekan lalu, bahwa Arab Saudi secara sistematis mendiskriminasi perempuan dan mempersekusi akitivis hak perempuan.

Baca Juga: Bus Jatuh ke Jurang di Afrika Selatan Tewaskan 45 Orang, Bocah 8 Tahun Satu-satunya Korban Selamat

Namun, Arab Saudi menegaskan keinginan untuk bekerja dengan CSW, sebagai bagian visi baru dari kerajaan tersebut.

“Kepemimpinan oleh kerajaan merupakan penegasan atas mintanya bekerja sama dalam kerangka komunitas internasional untuk meningkatkan hak-hak dan pemberdayaan perempuan,” bunyi laporan Kantor Berita Saudi, spa.

“Hal itu juga sejalan dengan pencapaian kualitatif, yang dicapai kerajaan di bidang ini, berkat perhatian dan kepedulian khusus yang diberikan kepemimpinan kerajaan terhadap hak-hak perempuan,” ujarnya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : CNN


TERBARU