> >

Telegram Jadi Alat Komunikasi Teroris dalam Serangan di Moskow, Rusia Minta Sistem Diperketat

Kompas dunia | 29 Maret 2024, 19:29 WIB
Ilustrasi aplikasi Telegram. (Sumber: Kompas.com)

Sebelumnya, Rusia telah mengidentifikasi empat individu sebagai tersangka yang terlibat dalam serangan senjata dan pembakaran yang menewaskan lebih dari 140 orang. Mereka ditangkap beberapa jam setelah kejadian di wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina.

Presiden Vladimir Putin menggambarkan para pelaku sebagai kelompok Islamis radikal, namun ia juga menyebut bahwa Islamic State Khorasan, yang mengeklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, mungkin bukan dalang sebenarnya. 

Juru bicara sistem pengadilan St. Petersburg, Darya Lebedeva, melaporkan pada hari Rabu bahwa seorang pria yang diduga sebagai anggota dari obrolan Telegram yang sama telah melanggar hukum migrasi Rusia. 

Baca Juga: Direktur Intelijen Rusia: AS, Inggris, Ukraina Dalangi Serangan Teroris ke Moskow

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Russia Today


TERBARU