> >

Berkat Peringatan Biden, Israel Setuju Buka Dua Rute Baru untuk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Kompas dunia | 5 April 2024, 09:43 WIB
Kendaraan World Central Kitchen yang hancur dan berlubang besar di bagian atas akibat serangan udara Israel di Deir al Balah, Jalur Gaza, Selasa, 2 April 2024. Serangkaian serangan udara menewaskan tujuh pekerja bantuan dari badan amal internasional tersebut, menyebabkan mereka menunda pengiriman bantuan makanan penting ke Gaza. (Sumber: Foto AP/Ismael Abu Dayyah)

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Israel akhirnya menyetujui membuka dua rute baru untuk membuat lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.

Gerbang Erez di utara Gaza akan kembali dibuka untuk pertama kalinya sejak awal perang di Gaza.

Pelabuhan Ashdod juga akan dibuka untuk pengiriman bantuan kemanusiaan.

Baca Juga: Biden Ancam Netanyahu, Israel Harus Cegah Kematian Warga Sipil di Gaza jika Ingin Terus Didukung AS

Lebih banyak bantuan dari Yordania juga akan diizinkan masuk Gaza melalui penyeberangan Kerem Shalom.

Keputusan ini terjadi beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berbicara dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, untuk pertama kalinya sejak tujuh pekerja bantuan kemanusiaan World Central Kitchen (WCK) tewas terbunuh serangan Israel.

Berdasarkan pernyataan dari hubungan via telepon itu, Biden menegaskan Israel harus mengambil langkah untuk menghindarkan kematian warga sipil, dan penyiksaan kemanusiaan jika ingin mempertahankan dukungan AS.

Dikutip dari BBC, Jumat (5/4/2024), diyakini pembukaan rute kemanusiaan tersebut secara spesifik adalah permintaan Biden lewat sambungan telepon.

Tujuh orang yang bekerja di badan bantuan kemanusiaan Dapur Pusat Dunia (WCK) terbunuh oleh serangan Israel di Gaza pada Senin  (1/4/2024).

Pada insiden tersebut, konvoi WCK tengah memasuki Gaza dan kemudian menjadi sasaran serangan udara Israel, saat menuju rute bantuan di pantai selatan yang dibuat oleh Israel.

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : BBC


TERBARU