> >

Junta Militer Myanmar Paksa Warga Rohingya Wamil, Padahal Sempat Bantai Ribuan Orang Etnis Itu

Kompas dunia | 8 April 2024, 17:40 WIB
Para pengungsi Rohingya di Indonesia. (Sumber: ANTARA)

Sejumlah warga Rohingya mengonfirmasikan bahwa petugas militer berpergian ke sekitar kamp, dan memerintahkan orang muda untuk melapor demi mendapat latihan militer.

Ironi yang buruk bagi orang-orang seperti Mohammed, ketika etnis Rohingya di Myanmar masih ditolak sebagai warga negara.

Mereka juga menjadi sasaran dari pembatasan diskriminasi, seperti pelarangan dari berpergian ke luar komunitas mereka.

Pada 2012, puluhan ribu warga Rohingya diusir dari komunitas campuran di Negara Bagian Rakhine, dan terpaksa tinggal di kamp-kamp kumuh.

Lima tahun kemudian, pada Agustus 2017, sebanyak 700.000 orang melarikan diri ke negara tetangga, Bangladesh, setelah tentara melancarkan operasi pembersihan etnis brutan terhadap mereka.

Ribuan orang dibunuh dan diperkosa, serta desa mereka dibakar.

Sekitar 600.000 warga Rohingya masih bertahan di sana.

Junta militer Myanmar mengalami kekalahan dari pasukan perlawanan di beberapa bagian negara itu.

Pada Sabtu (6/8/2024), mereka telah kehilangan kontrol dari Myawaddy, kota di timur negara itu, yang berbatasan dengan Thailand.

Kebanyakan perdagangan darat Myanmar, harus melalui rute vital ini untuk ke Thailand.

Baca Juga: Junta Militer Myanmar Terdesak, Alami Kekalahan Besar dari Pasukan Perlawanan di Perbatasan Thailand

Junta militer juga telah kehilangan jumlah besar prajuritnya.

Mereka ada yang terbunuh, terluka, menyerah ataupun membelot ke pihak lawan.

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : BBC


TERBARU