> >

Suasana Takbiran Idulfitri di Suriah, Anak-anak Pengungsi Nyalakan Lentera Bersama Relawan

Kompas dunia | 9 April 2024, 21:55 WIB
Seorang anak yang tinggal di sebuah kamp pengungsian di Suriah menyalakan lentera menyambut malam takbir atau malam Idulfitri 1445 H, Selasa (9/4/2024). (Sumber: The White Helmets via X)

DAMASKUS, KOMPAS.TV - Perayaan malam takbiran dan Idulfitri 1445 H di Suriah dilangsungkan serba terbatas bagi anak-anak korban perang yang tinggal di tempat pengungsian. Suriah sendiri akan memperingati Idulfitri 1445 H pada Rabu (10/4/2024) besok seperti kebanyakan negara Timur Tengah.

Organisasi relawan sipil Suriah, The White Helmets mengajak anak-anak Suriah yang mengungsi untuk merayakan malam takbir menyambut berakhirnya Ramadan 1445 H. Relawan membagikan lentera kepada anak-anak di tenda pengungsian pada malam takbir, Selasa (9/4).

"Pada malam terakhir Ramadan, kami berbagi kebahagiaan dan menyambut Idulfitri di kamp-kamp (pengungsian) dengan lentera demi membawa kebahagiaan ke tempat-tempat yang tidak familiar dengan perayaan karena kondisi menantang berupa hidup dalam pengungsian," demikian keterangan The White Helmets melalui akun media sosial X, Selasa (9/4).

Baca Juga: 100 Orang Tewas dalam Serangan Drone saat Wisuda Akmil di Suriah, Pemerintah Tuduh Pemberontak

Relawan organisasi ini juga melakukan kerja bakti di daerah-daerah barat laut Suriah jelang Idulfitri 1445 H. Relawan membersihkan masjid dan tempat-tempat umum jelang hari raya.

The White Helmets sendiri adalah organisasi relawan yang beroperasi di wilayah dikuasai pemberontak Suriah dan di Turki. Organisasi ini dibentuk pada 2014 silam sebagai bentuk pertahanan sipil di tengah perang saudara.

Sementara itu, di wilayah yang dikuasai pemerintah Suriah, persiapan Idulfitri 1445 H juga berlangsung. Menurut laporan Xinhua pada 4 April lalu, masyarakat tampak berkerumun di lapak makanan manis di pasar Damaskus.

Perang saudara Suriah yang dijeda gencatan senjata sejak Maret 2020 lalu membuat wilayah Suriah terbagi tiga bagian, yakni wilayah yang dikuasai pemerintahan Bashar Al-Assad, koalisi milis etnis yang dipimpin pemberontak Kurdi, dan pemberontak oposisi Assad.

 

Perang saudara selama sedekade menimbulkan krisis kemanusiaan parah di Suriah yang membuat sekitar 6,7 juta orang mesti mengungsi di dalam negeri. Sebanyak 219.223 hingga lebih dari 306.887 warga sipil diperkirakan terbunuh selama perang saudara Suriah.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU