> >

PBB Tuntut Penyelidikan Menyeluruh atas Laporan Banyaknya Kuburan Massal di Gaza

Kompas dunia | 23 April 2024, 12:01 WIB
Kerabat seorang warga Palestina, yang kehilangan nyawanya akibat serangan Israel, membawa jenazahnya dengan tandu saat tim Otoritas Pertahanan Sipil terus mengangkat jenazah-jenazah yang telah membusuk dan terpotong-potong dari bawah reruntuhan di Khan Yunis, Gaza, pada 21 April 2024. (Sumber: Anadolu)

Setidaknya 34.151 warga Palestina telah tewas sejak itu, sebagian besar di antaranya perempuan dan anak-anak, dengan 77.084 lainnya terluka. Ini terjadi di tengah kehancuran besar-besaran dan kekurangan parah bahan pokok.

Israel sendiri telah dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Putusan sementara pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin bantuan kemanusiaan bagi warga sipil di Gaza.

Otoritas Kesehatan Palestina. Setidaknya 54 warga Palestina tambahan tewas dan 104 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir, saat Israel terus melancarkan serangannya terhadap Jalur Gaza yang terkepung, demikian yang diumumkan oleh Kementerian Kesehatan wilayah tersebut pada hari Senin.

"Pendudukan Israel melakukan lima pembantaian terhadap keluarga di Jalur Gaza, menewaskan 54 warga sipil dan melukai 104 orang lainnya selama 24 jam terakhir," demikian pernyataan kementerian tersebut hari Selasa, 23/4/2024, "Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan-jalan karena penyelamat tidak dapat mencapainya," ujarnya.

Perang Israel terhadap Gaza telah mendorong 85% dari populasi wilayah tersebut menjadi pengungsi internal di tengah kekurangan akut makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur enklaf tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Anadolu / Associated Press


TERBARU