> >

Menlu AS Anthony Blinken Bertemu dengan Xi Jinping, Apa Saja yang Dibahas?

Kompas dunia | 26 April 2024, 20:21 WIB
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) Antony Blinken bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Aula Rakyat Besar, Jumat, 26 April 2024, di Beijing, Tiongkok. (Sumber: AP Photo/Mark Schiefelbein, Pool)

BEIJING, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) Antony Blinken bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dan pejabat senior China di Beijing, Jumat (26/4/2024).

Pertemuan tersebut menekankan pentingnya "mengelola secara bertanggung jawab" perbedaan antara AS dan China saat kedua belah pihak berselisih dalam sejumlah isu bilateral, regional, dan global yang kontroversial.

Seusai pertemuan, Blinken mengatakan dia membahas kekhawatiran dengan Xi tentang dukungan China terhadap Rusia dan invasi Rusia ke Ukraina, serta isu-isu lain termasuk Taiwan dan Laut China Selatan, hak asasi manusia, serta produksi dan ekspor prekursor opiat sintetis.

Blinken juga menyuarakan nada positif tentang kemajuan terbaru dalam kerja sama bilateral, termasuk dalam komunikasi militer, anti-narkotika, dan kecerdasan buatan, di mana kedua negara setuju untuk memulai dialog tentang bagaimana mengurangi risiko dari teknologi yang berkembang dengan cepat tersebut.

"Kami berkomitmen untuk mempertahankan dan memperkuat saluran komunikasi untuk memajukan agenda tersebut, dan lagi-lagi mengatasi perbedaan kita secara bertanggung jawab sehingga kami menghindari miskomunikasi, persepsi yang salah, atau perhitungan yang salah," kata Blinken dikutip dari Associated Press.

"Meskipun kami berupaya untuk memperdalam kerja sama, di mana kepentingan kami sejalan, Amerika Serikat sangat jelas tentang tantangan yang ditimbulkan oleh (China) dan tentang visi bersaing kami untuk masa depan. Amerika akan selalu mempertahankan kepentingan inti dan nilai-nilai kami."

Blinken juga menyinggung  tentang pasokan bahan Beijing, termasuk mesin perkakas dan mikroelektronika, ke Moskow yang digunakan Presiden Vladimir Putin untuk meningkatkan pertahanan Rusia dan perangnya di Ukraina.

"Rusia akan kesulitan untuk mempertahankan serangannya terhadap Ukraina tanpa dukungan China," ujar Blinken.

Baca Juga: Siapkan 5 Gudang di China, Fasdeli Express Klaim Lebih Efisien dan Cepat

"Memasok basis industri pertahanan Rusia tidak hanya mengancam keamanan Ukraina, tetapi juga mengancam keamanan Eropa," tambahnya.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU