> >

Prancis Janji Kirim Pasukan Bantu Ukraina Lawan Rusia, tapi Ada 2 Syaratnya

Kompas dunia | 4 Mei 2024, 15:05 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron berbicara dalam konferensi pers di Istana Elysee di Paris, Senin, (26/2/2024). (Sumber: AP Photo)

PARIS, KOMPAS.TV - Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji akan memikirkan mengirim pasukan untuk membantu Ukraina melawan Rusia.

Meski begitu, ia mengungkapkan ada dua syarat yang harus terpenuhi jika ingin hal tersebut terjadi.

Rusia sendiri terus mengeluarkan ancaman jika Prancis sampai membantu Ukraina.

Baca Juga: Dokter Palestina yang Bertugas di Gaza Tewas di Penjara Israel, Diyakini Dibunuh

Macron sendiri menggambarkan Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai ancaman bagi Eropa, setelah melakukan invasi ke Ukraina pada 2022.

“Saya tak mengesampingkan apa pun, karena kita menghadapi seseorang yang tak mengesampingkan apa pun,” ujar Macron dikutip dari Business Insider, Jumat (3/5/2024).

“Kita tak boleh ragu-ragu dalam menentukan batasan tindakan kita pada seseorang yang tak lagi memilikinya dan menjadi agresor,” tambahnya.

Hal itu diungkapkannya atas komentarnya bahwa pasukan NATO bisa dikerahkan untuk membantu Ukraina bertahan.

Ia mengatakan dirinya akan mengirim pasukan Prancis ke Ukraina jika Rusia ingin menerobos garis depan, dan jika ada permintaan dari Ukraina.

Meski begitu, Macron menegaskan bahwa hal tersebut bukan masalah saat ini.

Ia juga menambahkan, jika Rusia mengalahkan Ukraina, mereka kemungkinan akan mencoba menyerang negara Eropa lainnya.

Baca Juga: Ukraina Dinilai Tak Akan Mampu Menang Perang, Intelijen Kiev Desak Perundingan dengan Rusia

Pada beberapa bulan terakhir, pemimpin politik dan militer Barat terus mengeluarkan peringatan atas konsekuensi jika Rusia sampai bisa menang di Ukraina.

Pernyataan Macron mengenai mengirim pasukan Prancis untuk membela Ukraina menjadi yang paling keras dari pemimpin Barat.

Menanggapi pernyataan Macron, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, mengirimkan pasukan NATO ke Ukraina akan berujung perang antara Rusia dan pasukan sekutu itu.

 

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Business Insider


TERBARU